Don't forget "🌟" and comment!
Happy Reading❤
2.00am
El bangun dengan nafas memburu dan langsung duduk untuk minum air putih yang berada dinakas samping tempat tidurnya. "Astaga, sampai kapan aku memimpikan kejadian itu" guman El.
"Andai saja aku bisa minum obat tidur" tambah lagi El. Hampir setiap malam El memimpikan kejadian yang menggerikan itu dihidupnya. Kecelakaan 8 tahun itu sudah merenggut ibunya, satu-satunya orang yang dimiliki El didunia kejam ini.
Hampir setiap malam setelah mimpi buruk itu datang, El selalu menangis. Hingga menyebabkan dadanya nyeri seperti ditusuk ribuan jarum. Dengan cepat El mencari sesuatu dilaci nakasnya dengat cepat, setelah menemukan botol putih El langsung mengambil 2 butir dan meminumnya. Selanjutnya dia akan berbaring lagi sambil memegang dada yang masih sedikit nyeri dan langsung menutup kembali matanya berharap 'mimpi' tidak kembali lagi.
"Shit!! Aku terlambat!" Gerutu El dan langsung lari menuju kamar mandi. Setelah selesai El langsung menggumpulkan rambutnya menjadi satu dan mengucir ala ponytail. El langsung memakai sneakers putihnya dan menggambil tas dan langsung lari keluar dari apartemennya.
El bekerja di Stumptown Coffe Roasters sebagai waiters. El terpaksa harus bekerja di dua tempat karena kebutuhan dikota metropolitan yang sangat mahal. Jarak antara apartemen El dengan cafe sekitar 20 menit dan El harus menaiki kereta bawah tanah selama 15menit dilanjutkan berjalan kaki selama 5 menit.
"Terlambat lagi El?" Tanya Jessica Hill, temannya kerjanya dicafe. Jessica juga berteman dengan Anna. Mereka bertiga sering menghabiskan waktu bersama.
"Apakah Mr.Kenward sudah datang?" Tanya El tanpa menjawab pertanyaan Jessica dan langsung memasukkan tasnya dilemari khusus untu para pegawai.
"Beruntung dirimu, beliau belum datang. Cepat pakai apronmu dan langsung kedepan. Layani para pelanggan dengan senyuman mematikan yang kau miliki" jawab Jessica sambil mengedipkan sebelah matanya dan langsung keluar dari ruangan pegawai.
"Dasar gila!" Ucap El sedikit berteriak agar Jessica mendengar. El langsung keluar dan melayani pelanggan yang berdatangan.
🌼🌼🌼
Disebuah kamar hotel mewah terdapat dua insan berlawan jenis sedang tidur tanpa sehelai pakaian. Mereka kelelahan dengan aktivitas panas semalam.
TingTong
Suara bel menganggu aktivitas tidur mereka, akan tetapi wanita itu kembali tidur dan si pria bangun dari tidurnya karena dia tau siapa yang datang menganggu paginya.
"Kau ketiduran lagi dihotel bos" ucap Brian sambil menyodorkan sebuah bag hitam. "Kau harus menyobanya. Dia sangatlah hebat ketika di ranjang hingga aku kelelahan tapi sayang, aku tidak mau mencobanya lagi" kekeh Sean sambil mengambil bag hitam dari Brian, orang kepercayaannya.
"Sebaiknya aku menunggu di lobby saja. Segeralah bersiap-siap" ucap Brian. Memang Sean tidak memperbolehkan Brian bersikap formal kepadanya meskipun Sean adalah atasannya. Gumanan Sean menjadi jawaban untuk Brian dan langsung menutup pintu memasuki kamar mandi.
Setelah selesai mandi Sean langsung menulis di cek dan diletakkan dinakas sebelah wanita yang menemaninya kemarin malam yang masih tertidur pulas. "Sayang aku tidak mau mencicipi lagi. Satu wanita satu malam" ucap Sean sambil memandang wanita yang tertidur akibat ulahnya kemarin malam.
Sean langsung keluar dari kamar hotel dan menuju ke lift. Setelah sampai di lobby Sean mengedarkan pandangannya mencari Brian dan gotcha ketemu! Brian sedang duduk sambil minum coffe cup.
"Kau tidak membelikanku coffe?" Tanya Sean saat sudah sampai dihadapakan Brian. "Kau ingin?" Tanya Brian tanpa menjawab pertanyaan Sean.
"Jika kau ingin beli, ada kedai coffe di seberang jalan" tunjuk Brian. "Belikan! Aku lelah" ucap Sean sambil menyandarkan punggungnya disofa lobby hotel.
"Tidak, aku tidak mau! Asal kau tau ya bos, disini yang lebih lelah adalah aku. Aku yang harus lembur demi berkas-berkas sialan dikantor sedangkan kau hanya mendesah dengan para jalangmu." Ucap Brian dengan marah. Beginilah yang tidak disukai Sean dari Brian, pembangkang. Memang benar yang diucapkan Brian, tapi hey! Disini siapa bosnya? Dan juga Brian hanya mengerjakan sisanya saja.
"Aku potong gajimu!" Ucap Sean dan langsung berdiri meninggalkan Brian yang masih menatap tajam. "Silah... Hey! Bos! Itu tidak adil" teriak Brian tapi tidak digubris oleh Sean.
Sean tetap berjalan keluar tapi tidak kemobil mewahnya yang terparkir di pinggir jalan, akan tetapi dia berjalan ke kedai yang ditunjuk oleh Brian tadi. Entahlah dia sedang menginginkan coffe panas, padahal Sean jarang meminum coffe dipagi hari.
Sesampainya di kedai coffe, Sean jadi pusat perhatian tetapi dia tidak peduli karna hampir setiap hari dia jadi pusat perhatian dimanapun itu berada. Paparazi? Entahlah Sean harus berterima kasih karena membuatnya menjadi terkenal atau ingin membunuhnya karena mereka selalu ingin tau apa yang dilakukan Sean yang menyangkut privasinya.
Sean langsung duduk di pojok dekat jendela. Menurutnya kedai disini tidak terlalu bising dan tenang meskipun diluar sangatlah ramai karena para manusia sedang berlomba-lomba untuk datang ketempat kerja atau pulang.
"Ingin memesan apa?" Tanya waiters dengan lembut. Sean yang sedang menatap para pejalan kaki segera menoleh ke arah suara.
'Mine!Mine!Mine!' Batin Sean berteriak. Lihatlah! Ada seorang wanita dengan tinggi semampai bak model victoria secret berdiri dihadapannya. Sean tidak percaya! Dan lihatlah! Rambut cokelat gelombangnya jangan lupakan bibir tebal merahnya. Sean menginginkan bibir itu.
"Excuse me sir, ingin memesan apa?" Ulang waiters tadi. Sean masih menatap waiters dengan pikiran ingin membawa waiter ke ranjangnya dan mendesahkan namanya berulang kali lalu ditinggalkan. Sean ingin itu sekarang!
"Your body"
.
.
.
.
.
.
.Next?
01 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
I found a Love (Update!)
RomanceJUDUL SEBELUMNYA BAD BOY TRILLIONAIRE Pindah Akun! Akun sebelunmnya @indriiapp WARNING!!!⚠ Eleanor Lauren Bruce 'Ketika kau sendirian, aku akan menjadi bayangmu Sean Ackerley Addison 'Sejak aku bertemu denganmu, tidak ada orang lain yang layak di...