I found a Love (Update!)

2. Four

📢 Faking The Books - Lali Puna

"Selamat malam El" Setelahnya suara sepatu terdengar berjalan dan menghilang.

Badanku semakin meringkuk. Tubuhku benar-benar tidak berdaya menahan rasa sakitnya. Dulu aku selalu berharap aku bisa menemui ibuku. Tetapi, entah mengapa saat ini aku belum ingin menemui ibuku.

Apakah saat ini aku sudah bertemu dengan saudaraku, Ian? Atau, aku sudah bertemu dengan lelaki yang sudah mencuri hatiku, Sean?

I Found a Love

✨✨✨

"Dimana kau?"

"Ada apa?" Sean menjawab malas, ia baru saja sampai di mansionnya dan dia butuh istirahat.

"Ketempatku sekarang!" Perintah di seberang lain.

Sean menghela nafas panjang. Ia sudah tau, tidak lebih 24 jam pasti seseorang akan membunuhnya. Sebutan hanya musuh mungkin terdengar ringan tapi ini lebih dari musuh.

Setelah mengendara 20 menit, Sean sudah memasuki club yang ia yakini seseorang tadi berada disini. Entahlah, dia hanya mempercayai insting saja, jika salah dia bisa kembali pulang dan beristirahat dan mungkin dia bisa membalasnya besok karena hari ini dia sungguh sangat lelah. Semoga.

Tetapi kotak pandora tidak berpihak padanya, ditempat yang sering ia duduki sudah ada seseorang pria yang menatapnya seperti ingin membunuhnya.

Sean menghela nafas dan berjalan menemuinya.

"Dimana Jack dan Theo?" Mungkin sedikit basa-basi dari Sean sedikit meringankan suasana di tempat duduknya.

"Kenapa kau mencarinya? Butuh perlindungan?" Ejek Ian dengan sorotan sinis lalu meminum segelas bir yang berada ditangannya.

"Oke baiklah, ada apa?"

"Kau bertanya? Sungguh Sean?" Terkejut Ian.

"Kau yang menyuruhku kemari" Ucap Sean datar, sungguh dia sedang tidak selera malam ini.

"Baiklah aku kan berbicara. Apa hubunganmu dengan El? Lalu setelah mengetahui bahwa El adalah saudaraku apa kau akan menjauhinya? Kuharap kau menjawabnya 'ya'" Ian menundukkan badannya aura keseriusannya sudah muncul jika itu mengangkut saudaranya.

"Tidak akan" Lalu Sean berdiri, sebelum melangkah dia dikejutkan dengan bogeman pada rahangnya.

"Brengsek! Menjauhlah dari El! Aku tidak ingin El tersakiti oleh pria bajingan sepertimu!" Murka Ian.

Sean yang tidak terima pun membalas pukulan Ian kepadanya tepat di rahangnya seperti dirinya. "Aku tak akan berhenti bahkan aku akan berkata tidak jika itu menyangkut El! Dan terimalah dia sekarang milikku"

Sean dan Ian saling menatap dengan aura permusuhan yang sangat mengerikan.

"Apa yang kalian lakukan!" Jack menghampiri dan melepaskan keduanya yang saling berhadapan dengan tatapan mengerikan.

"Apa yang kau lakukan Sean?! Kau juga?! Apa yang kalian lakukan?!" Teriak Jack, Theo hanya berdiri memandang sahabatnya bertiga dengan datar.