4. Ten

103 7 1
                                    

🎶 Goo Goo Dolls - Iris


I Found a Love

✨✨✨

Manhattan, New York City

Suara ketukan membuat mata Sean terbuka.

"Hai, apa aku mengganggumu?" Tanya Anna yang datang kembali pagi harinya.

Sean menegakkan kembali tubuhnya. "Tidak, masuklah"

Tubuh Anna sudah duduk di sofa sebelah Sean dan beberapa tas makanan di meja. "Aku membawakanmu makanan, kau sendiri lagi?"

"Tidak, Ian baru saja pulang. John pulang dini hari tadi bersama Jack dan Amarta"

"Maaf kemarin aku tidak bisa mampir, aku mendengar kalau El sempat drop semalam?"

"Ya. Jantungnya sudah begitu buruk dan itu sangat berbahaya bagi tubuhnya. Para dokter juga khawatir bila organ lainnya berpengaruh" Jelas Sean menatap tubuh El yang berbaring.

Air mata Anna menetes kemudian ia segera menghapus. "Bolehkah aku kedalam?"

Sean hanya mengangguk. Lalu Anna berjalan menuju ranjang El.

Anna mencium kening El dan berusaha menahan air matanya lalu duduk dikursi yang disediakan selagi menggenggam tangan El yang dingin. "Hai. Kapan kau bangun? Kami sangat menunggumu El. Kau tau Jessica sudah mendapatkan bisnis trip pertamanya, dia berada di Jerman saat ini. Sebelum berangkat dia sempat menolak perjalanan bisnisnya dan tentu saja aku begitu marah karena itu menyangkut pekerjaannya yang sangat ia impikan"

"Jessica selalu menanyakan keadaanmu kepadaku dan dia berjanji dua hari lagi dia akan kembali untuk menjumpaimu. Sean selalu menunggumu, pagi siang dan malam. Dia selalu berada didekatmu. Apakah kau tidak rindu dengannya?" Hening dan hanya terdengar suara alat pacu jantung yang tertempel ditubuh El.

"Aku bertemu seorang pria. Aku bersamanya setiap saat, tetapi hubungan kami tidak lebih dari penghangat ranjang. Aku ingin lari darinya, aku takut terperdaya dengan pesonanya tetapi aku sudah begitu nyaman dengannya meski kami baru beberapa minggu bertemu. Aku begitu menyukainya tetapi dia selalu memberi jarak bagi kami. Dadaku begitu sakit jika dia menelefon seorang wanita ditengah malam setelah kami bersama. Apa aku sudah jatuh cinta El? Apa kau bisa menjawabku? Sadarlah El, aku begitu membutuhkanmu" Sontak saja air mata Anna tumpah. Anna begitu terisak dengan tubuhnya yang bergetar hebat.

Sean yang melihat Tubuh Anna yang gemetar hebat dengan kepala yang disandarkan di tangan El segera ia alihkan. Ia membenci pandangan itu dan ia benci ikut menangis bila seseorang menangisi wanitanya.

Siang harinya Justin mendapatkan kabar dari dr. Cooney tentang keputusan orang tua Diana Powell. Justin menghampiri dr. Cooney yang sedang menulis di meja perawat. "dr. Cooney"

Merasa terpanggil, dr. Cooney menghentikan kegiatannya. "Oh, hai dr. Lieberman. Sebentar aku menyelesaikan rekam medisku dulu, lalu kita akan menjumpai mereka"

Justin hanya mengangguk dan mengalihkan pandangan keseluruh ruangan UGD yang begitu sibuk. Para dokter dan perawat saling berlarian dari bangsal ke bangsal.

"Sangat riuh"

dr. Cooney yang mendengar ucapan Justin tertawa miring. "Begitulah UGD disalah satu kota terpadat didunia. Kata sepi adalah hal yang paling mustahil di sebuah rumah sakit besar. C'mon, kita menjumpai keluarga Powell"

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang