2.Two

284 13 2
                                    

🔊 Niall Horan - Seeing Blind ft. Maren Morris

.

"Sebentar, aku akan menghubungi Jessica" Ucap Anna sambil merogoh tasnya mencari ponsel.

"Jangan" Tegas El.

"Jangan hubungi siapapun jika aku berada di rumah sakit, sungguh aku baik-baik saja dan jangan beritahu siapapun jika aku sakit, kumohon. Aku akan menceritakan ke Jessica jika keadaanya sudah memungkinkan" Jelas El.

"Apa yang kau sembunyikan, El?"

.
.

I Found a Love

"Sean?"

Mata Anna membulat sempurna tak lupa menutup mulutnya yang sebelumnya menganga. "Oh my gosh!"

"Kau menyembunyikan sesuatu?" Tatap Sean kepada El tanpa menghiraukan Anna yang menatap kagum.

"Tidak"

"Benarkah? Tapi, kenapa kau seperti menyembunyikan sesuatu ya" Tanyanya sendiri.

"Ehm.. Ada apa kau kemari?" Tanya El tanpa menghiraukan perkataan Sean sebelumnya.

"Aku? Emm, aku berkunjung saja, kenapa?" Oke, itu jawaban bodoh dari mulut Sean. Dan Anna yang hanya menjadi penonton pun binggung, masalahnya saat tadi dirinya mengabari Sean, terlihat nadanya khawatir bahkan selalu memotong ucapannya.

"Kau? Berkunjung? Berkunjung di rumah sakit?" Tawa El pun meledak begitu saja. "Apakah sekarang rumah sakit sudah menjadi taman wisata? Hingga kau berkata seakan kau berkunjung di tempat hiburan?"

"Apa itu urusanmu?" Decak kesal Sean. Sungguh, ia mati kutu dengan perkataannya tadi.

"Kau membuatku tertawa, sungguh" Dan El tertawa kembali membuat Sean kesal dan Anna hanya menyembunyikan tawanya.

"Kau, kenapa bisa berbaring di sini? Kau sakit?" Tanya Sean.

"Aku hanya kelelahan" Ucapan El membuat Anna melotot kearahnya.

Dan Sean hanya mengangukan kepalanya seakan dirinya paham.

"Apa kau lelah karena aktivitas kita semalam?" Tanya Sean dengan raut wajah sangat polos, seakan perkataannya sudah terbiasa di katakan.

"Apa-"

"Maksudmu?" Pelototan El sungguh tidak menghilangkan raut wajah polos Sean.

"Ya, aku sudah menyimpulkan, kau kelelahan akibat aktivitas semalam. Sungguh, aku minta maaf atas aksiku yang bruntal" Cecer Sean.

Astaga, kemana jiwa iblis Sean? Dia sangat memalukan bahkan- bahkan El tidak bisa mengeluarkan kata dan hanya membulatkan mata juga mulutnya.

El tertawa dan terdengar sangat dipaksakan sedangkan Sean hanya tersenyum polos "Ehm.. Anna, bolehkah aku minta tolong? Belikan Sean coffe di kantin"

"Oke, ten- tentu, tentu saja" Anna keluar begitu saja dengan wajah yang memerah.

Setelah Anna pergi, El segera melihat benda sekitar dan menemukan buku yang lumayan tebal di meja samping ranjangnya.

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang