Bagian Tiga Belas : Buku Tertukar

522 23 2
                                    

Suasana kelas sedikit gaduh begitu Sandra masuk. Sepertinya anak-anak yang lain juga sudah selesai mengerjakan tugas dari Bu Jasmin. Bani yang sedang menghitung jumlah buku itu pun menoleh ke arah Sandra dan Malika yang baru saja datang.

"Punya lo mana?" tanyanya.

"Ada, nih. Bentar, mau disalin sama Malika dulu."

"Oh, oke."

"Hehe. Makasih ya, San." Malika nyengir saat Sandra memberikan buku tulis di tangannya. Cewek itu segera duduk di tempatnya dan menyalin tugas milik Sandra. Sementara sahabatnya itu menghampiri Ayu yang merupakan bendahara kelasnya.

Kening Malika berkerut saat membaca tulisan Sandra.

"Kok tulisannya Sandra jadi jelek begini?" gumamnya. Malika membolak-balikkan halaman buku yang dipegangnya.

"Ha?" Malika membaca beberapa kalimat yang ada di sana.

Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial. Didalam tatanan sosial-

"Lah? Ini Soekanto siapa coba? Gue tahunya Soekarno." Malika melihat sampul buku itu. Dia kemudian membuang napas sembari menatap Sandra yang berjalan ke arahnya.

"Pantesan aja isinya sosial-sosial. Emang sial gue gak bisa nyalin tugas si Sandra. Yailah ... "

"Kenapa lo?"

Malika menatap Sandra yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Buku lo ketuker sama punya si Adnan, San. Makannya lihat-lihat dulu, jangan asal ambil aja."

"Serius lo?"

"Nih."

Malika menunjukan bagian depan buku pada teman sebangkunya itu. Sandra merebut benda itu dan membacanya berulang kali. Kedua alisnya bertaut.

"Adnan?"

Malika hanya menghela napas melihat kelakuan sahabatnya. "Lo terlalu esmosi tadi."

"Yah ... gimana dong? Gue balik ke perpus dulu ya?"

"Nanti aja, San. Bentar lagi Pak Anton masuk loh."

"Bentar doang kok." Sandra langsung berlari keluar kelas dan menuju ke perpustakaan.

Ruangan itu terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya begitu Sandra masuk. Beberapa meja terlihat sudah kosong pertanda murid-murid tadi sudah kembali ke kelasnya masing-masing. Cewek itu menghampiri meja tempatnya tadi, namun di sana tidak ada Kevin dan Adnan. Termasuk buku miliknya.

"Buku gue mana?" Sandra mencari-cari buku miliknya hingga ke kolong meja namun tidak juga menemukannya.

"Haduhh ... kenapa gue ceroboh banget sih? Atau jangan-jangan bukunya diambil sama Adnan?" Sandra menepuk jidatnya. Dia kemudian meninggalkan perpustakaan dan pergi menuju kelas XI IPS 2.

Tepat saat dia hampir melewati kelasnya, sosok Pak Anton terlihat berjalan ke arahnya. Sandra secara otomatis langsung memutar tubuhnya dan berlari kembali ke dalam kelas.

"Gimana? Udah?" tanya Malika yang melihat Sandra sudah kembali.

"Belom. Mereka udah pada ke kelas kayaknya. Mejanya udah kosong."

"Yah ... gimana dong? Bukunya terakhir di kumpulin nanti pas pulang sekolah."

"Gue nanti ke kelasnya Adnan dulu. Pasti keburu kok." Sandra meletakkan buku milik Adnan di atas meja.

"Selama bukan si Kevin yang ngambil bukunya," lanjutnya.

Bersamaan dengan itu, Pak Anton masuk ke dalam kelas.

Kesandra ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang