Bagian Lima Belas : Antara Kevin dan Daffa

531 25 2
                                    

"Gue lupa gimana dong, Mal!" Sandra menjambak rambutnya frustasi. Jam menunjukkan hampir jam sebelas malam namun rasa kantuk cewek itu mendadak hilang begitu saja saat menyadari kebodohannya.

"Ya udah lah, San. Terus sekarang lo mau ngapain? Ini udah malem juga. Hoamm ... "

"Malika bantuin gue dong. Gue gak mau diomelin sama bu Jasmin."

"Lo kan murid pinter. Bu Jasmin gak bakalan marah."

Sandra menggigit bibir bawahnya. Bagaimana bisa dia lupa dengan tugas bahasa Inggrisnya? Besok bu Jasmin akan masuk ke kelasnya di jam pertama. Dan itu membuat kepalanya pening. Buku paket selalu dikumpulkan. Itu artinya, dia tidak bisa mengerjakan tugasnya. Browsing di internet? Lupakan. Dia bahkan tidak ingat apa saja yang dikerjakannya. Dan lagi tugasnya itu banyak. Lebih dari lima belas nomor.

"Lo kenapa gak ngingetin gue sih?"

"Ya lo aja gak inget apalagi gue," ucap Malika di seberang sana. Dia mati-matian menahan kantuknya. Pasalnya, Sandra menelponnya di saat dirinya baru saja memejamkan mata.

"Bego banget. Padahal tadi si Adnan seharian sama gue. Dia juga kenapa gak ngingetin sih? Masa dia gak nyadar bukunya ketuker?!"

"Ya ampun Malika, gue harus gimana dong?!"

"Malika?"

"Halo?"

Sandra melihat layar ponselnya yang masih menyala. Panggilannya juga belum ditutup, nama Malika masih tertera di sana.

"Halo? Malika?"

Tidak ada jawaban.

Dan di detik berikutnya Sandra hanya bisa mengusap kasar wajahnya saat mendengar dengkuran halus dari seberang sana.

🌹

Sandra berlari dengan cepat melewati gerbang begitu Daffa melepaskan helm yang dipakai olehnya. Bahkan dia tidak sempat berpamitan dengan kekasihnya itu karena terlihat begitu buru-buru. Daffa yang melihatnya pun hanya terbengong-bengong di tempatnya dengan tangan yang masih memegang helm milik Sandra.

Sementara cewek itu kini terlihat berlari menuju kelas XI IPS 2 yang tidak lain adalah kelas Adnan. Begitu sampai di sana, dia langsung menghampiri Adnan yang tengah mengobrol dengan beberapa temannya.

"Lo bikin gue kaget aja, San." Adnan mengusap dadanya begitu melihat kedatangan Sandra yang tiba-tiba. Napas cewek itu tersengal, jelas sekali terlihat habis berlari.

"Mana ... hhh ... buku gue?" tanya Sandra dengan susah payah.

"Buku?"

Cewek itu sontak menatapnya. "Iya, buku gue. Kemarin buku gue ketuker sama punya lo kan? Mana? Gue harus kumpulin tugas itu sekarang juga sebelum Bu Jasmin masuk."

"Lah? Emangnya Kevin enggak ngasih ke lo?"

Sandra mengerjap beberapa kali. "Kevin?"

Adnan mengangguk. "Iya. Buku lo diambil sama Kevin."

Bagai disambar petir di siang bolong, tubuh Sandra mematung di saat itu juga. Apa dia tidak salah dengar?

"San?" Adnan melambaikan tangannya di depan wajah Sandra begitu melihat cewek itu malah melamun.

"San?"

"KENAPA MALAH LO KASIH KE KEVIN?!" Sandra tiba-tiba membentak Adnan hingga cowok itu terlonjak karena terkejut. Bahkan orang-orang yang ada di dalam kelas pun sampai menoleh padanya.

Kesandra ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang