🌹 EPILOG 🌹

389 24 12
                                    

Sandra turun dari motor milik Kevin begitu mereka sampai di suatu tempat. Tidak lama setelahnya, sebuah mobil pun berhenti di dekat mereka. Hendra keluar, dia tersenyum menatap kedua remaja itu bergantian.

Langkah mereka berhenti tepat di salah satu pusara. Sandra bersimpuh di sana dan mengusap ukiran nama mamanya. Dia mencoba tersenyum, walau hatinya masih saja terasa pilu setiap kali berkunjung ke sana. Diletakkannya sebuket mawar merah di atas gundukan tanah itu.

"Aku sama Kevin yang metik ini di halaman rumah." Sandra menahan sesuatu yang hendak keluar dari pelupuk matanya.

Hendra tersenyum dan langsung ikut bersimpuh di sebelah putrinya. Dia mengelus bahu Sandra begitu isakan kecil mulai terdengar.

"Putri kita sekarang sudah besar. Dia tumbuh dengan baik. Dia sekarang cantik, persis sepertimu." Hendra berujar. Dia lalu mengusap kepala Sandra. "Kami selalu merindukanmu."

Sandra mengusap air matanya. Dia lantas tersenyum. "Ma, sekarang aku udah baikan sama Kevin. Semuanya berkat Mama." Dia lalu menatap Kevin yang masih berdiri.

"Kevin menjaga putri kita dengan baik," ujar Hendra.

Kevin lalu ikut bersimpuh dan menatap pusara milik mendiang mamanya Sandra. Kedua matanya berembun. Bagaimana pun, dia mengenal dengan baik sosok wanita itu. Irma benar-benar berhati malaikat. Dia tidak pernah marah tidak peduli seberapa sering Kevin membuat putri kesayangannya itu menangis. Irma sudah dianggap seperti sosok ibu kedua bagi Kevin.

"Maaf karena sering bikin Gio nangis. Aku janji, bakalan jaga dia dengan baik. Terima kasih karena Tante udah mempercayakan aku." Kevin tersenyum.

Sandra tersenyum menatap pusara mamanya. "Selamat ulang tahun, Ma."

——

Yeyyyyyy🥳🥳🥳🥳🥳
Terima kasih untuk kalian yang sudah membaca cerita ini💕
Terima kasih untuk kalian yang menyimpan cerita ini ke library dan reading list💕

Mohon maaf kalau masih terdapat banyak kesalahan penulisan🙏
Dan mohon maaf kalau endingnya tidak memuaskan🙈😂🙏

Sayang kalian banyak banyak💕💕

Sampai jumpa di ceritaku yang lain✨

— Tuti Haryati

Kesandra ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang