Bagian Empat Belas : Sisi Baik Kevin

538 22 2
                                    

Malika berjalan menghampiri mobil yang berhenti di depan rumahya. Kaca depan mobil itu terbuka, menampilkan wajah Adnan.

"Rumah lo jauh banget sih, Mal."

"Emang."

"Gue hampir nyasar tauk!"

"Lebay lo. Yuk, ah buruan ke rumahnya Sandra." Malika segera naik ke mobil.

"Mobil lo berisik ih!" Cewek itu menyipitkan kedua matanya saat masuk ke dalam mobil milik Adnan.

"Biar gak sepi tauk."

Malika membuang napas kasar. Mau tidak mau dia pun membiarkan lantunan lagu milik Metalica itu masuk ke dalam telinganya.

"Makanya cari cewek."

"Kalo gitu lo mau gak jadi cewek gue?" Adnan menoleh pada Malika sekilas dan mengedipkan salah satu matanya. Malika yang melihat itu sontak saja langsung menoyor kepala Adnan hingga hampir membentur kaca jendela di sebelahnya.

"Ngawur lo! Lo bukan tipe gue. Sorry."

"Kenapa? Gue udah cakep gini kok. Udah kayak Oppa Oppa Korea."

Malika seketika memasang ekspresi mau muntah.

"Mimpi!"

Malika kemudian mengeluarkan ponselnya. Dia mematikan musik dan segera menyalakan bluetooth.

"Eh ... kenapa lo matiin?"

Malika membuka playlist lagu miliknya dan menekan tombol play. Lagu BOOM milik NCT Dream terdengar memenuhi mobil milik Adnan. Cowok itu mengerutkan dahi dan otaknya sibuk mencerna lirik-lirik yang keluar dari lagu.

"Lagu apaan nih?"

"Lagu Korea. Ini baru asik. Gak kayak lagu lo tadi. Telinga gue udah kayak mau pecah aja."

"Udah, gak usah protes. Fokus aja nyetir bawel amat sih lo." Malika menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Kok jadi lo yang marah sih? Harusnya kan gue."

"We got that boom boom boom boom boom~"

Malika tidak mempedulikan ocehan Adnan dan terus bernyanyi mengikuti lirik lagu.

"Di depan belok kanan," ucap Malika kemudian.

"Gak usah merintah gue. Gue bukan sopir lo!"

"Malah ngambek. Dari pada nyasar beneran."

Adnan hampir saja mengacak-ngacak wajah Malika jika saja dia tidak ingat kalau Malika itu seorang cewek.

"Ke mana lagi nih?" tanyanya setelah membelokkan mobilnya ke arah kanan sesuai intruksi Malika.

"Seratus meter lagi. Di depan, ada rumah yang penuh sama bunga mawar. Itu rumahnya Sandra."

"Oke."

Mobil Adnan berhenti di depan rumah Sandra. Adnan takjub saat melihat jumlah mawar yang begitu banyak hingga hampir menutupi sebagian halaman rumah. Warnanya begitu cantik dan terawat. Adnan juga bisa menghirup wangi bunga itu begitu dia keluar dari mobilnya.

"Gila. Gak nyangka gue ternyata Sandra itu pecinta mawar sejati. Inimah udah kayak kebon," celotehnya.

Malika menaikkan alisnya. Dia menatap Adnan yang masih terkagum-kagum dengan halaman rumah Sandra.

"Sandra tuh gak suka mawar tauk."

Adnan menoleh dengan kedua alisnya yang bertaut. "Lah, kok?"

Malika terdiam. Dia lalu membuang napasnya.

Kesandra ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang