"Apaan?" Kevin menatap Sandra dengan ekspresi datar.
"Tadi malem papa ngomong apa sama lo?"
"Kenapa emang? Lo dimarahin?"
Sandra menggeleng. "Enggak sih."
"Nah ya udah." Kevin melepaskan tangan Sandra dan berjalan mendahului cewek itu. Namun bukan Sandra namanya jika dia hanya berdiam diri. Dia pun segera menyusul Kevin dan berjalan mengekorinya.
"Papa marahin lo?"
"Enggak."
"Papa mukul lo?"
"Enggak."
"Terus?" Sandra menaikkan alisnya.
"Ya enggak terus-terus."
"Ih, Kevin!" Sandra pun meninju punggung Kevin karena tak kunjung mendapatkan jawaban.
"Terus tadi malem papa ngomong apa sama lo?"
Kevin tiba-tiba saja menghentikan langkahnya dan berbalik. Sandra yang memang tidak tahu pun secara otomatis menabrak dada bidang cowok itu.
"Kenapa lo tiba-tiba jadi kepo?" tanya Kevin.
"Ya makanya jawab!"
"Tanya aja sama langsung sama om Hendra."
Sandra tiba-tiba menghela napasnya. "Masalahnya, papa tuh-"
Ucapan Sandra terhenti saat Kevin kembali membalikkan tubuhnya dan pergi.
"Kevin! Gue belum selesai ngomong! Kevin!"
Bukannya berhenti, cowok itu malah melambaikan tangan tanpa membalikkan badannya. Meninggalkan Sandra yang bersungut-sungut padanya di belakang sana.
Kevin hanya terkekeh menanggapi itu. Dia pun pergi ke kelas. Tepat di depan pintu kelasnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia pun segera mengeceknya. Keningnya berkerut begitu melihat nama Angga di sana.
"Apaan, Ngga?" ucap Kevin sesaat setelah menggeser tombol berwarna hijau.
"Tadi lo berangkat sama Daffa gak?"
"Ya enggaklah. Dia kan ke rumahnya si Gio."
"Mampus, Vin. Si Daffa belom masuk."
Kevin berdecak. "Lebay lo. Bentar lagi juga nyampe."
"Masalahnya kalo dia gak sendiri, Vin. Dia sama Beny. Tadi gue denger ada murid yang bilang kalo mereka berdua keluar area sekolah."
Tubuh Kevin membeku seketika. Sekarang apalagi ini?
"Gue mau kasih tahu Sandra. Cuma dia-"
"Jangan kasih tahu dia!" ucap Kevin secara tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Pokoknya gue bilang jangan! Pastiin Gio gak tahu soal ini." Kevin memutuskan panggilannya secara sepihak. Dia mencoba menelepon Daffa, namun ternyata nomor sahabatnya itu mendadak tidak aktif.
Gue tahu ada yang enggak beres saat ini, batinnya.
"Lo ngapain sih?" Adnan tiba-tiba mengejutkannya membuat lamunan Kevin buyar seketika.
"Enggak kok."
Tiba-tiba Adnan menyeringai padanya. "Gue tahu nih. Pasti lagi mikirin bebeb Gio ya?"
Kevin memelototkan matanya dan menoyor kepala Adnan. "Ngawur lo!"
Kevin pergi mendahului Adnan dan langsung duduk di mejanya. Tidak lama setelah itu, seorang guru sejarah masuk ke dalam kelas. Semua murid mengucapkan salam yang dipimpin oleh Kevin, ketua kelas XI IPS 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesandra ✔
Teen FictionKehidupan Sandra berubah semenjak bertemu kembali dengan rivalnya sejak kecil, yakni Kevin. Hari-harinya terasa begitu menyebalkan karena cowok itu terus-menerus mengganggunya. Namun di balik semua itu ternyata Kevin menyimpan sebuah rahasia dengan...