ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 19

1.3K 151 10
                                    

"Huhhh??". teriak plan saat ia sudah tau apa maksud dari perkataan mean.
"A..aku tidak mau!". lanjut plan menatap kearah mean.

Sedangkan mean hanya memperlihatkan senyum tipisnya membuat plan gugup.

"Jangan terlalu di pikirkan, orang tua ku baik! mereka tak akan mempermasalahkan mu". ucap mean dengan memegang tangan plan.

"Kenapa kamu ingin aku bertemu dengan ayah dan ibumu mean?".

"Entahlah, tapi yang pasti kamu akan sangat di sukai mereka! dan_tidak mudah untuk mu akan pergi saat kamu sudah bertemu dengan orang tua ku!".

Plan menghela nafasnya panjang, ia tidak tau kenapa bisa segugup ini. padahal hanya bertemu biasa dengan orang tua mean.

Hal pertama yang ia pikirkan adalah bagaimana saat orang tua mean menolak nya dan menatap nya jijik.

Oh tuhan, aku ingin mati sekarang!. batin plan.

"Aku tidak ingin bertemu dengan ayah dan ibu mu mean!".

"Tapi aku ingin!".

"Kamu selalu mengikuti apa yang kamu inginkan mean".

"Ya, termasuk keinginan ku mempertemukan mu dengan orang tua ku! jadi lebih baik kamu duduk diam atau perlu kamu tidur saja, kalau sudah sampai pasti akan aku bangunin".

"Terserah kamu! tapi apa ayah dan ibumu masih bangun?". tanya plan saat mereka sudah memasuki rumah keluarga phiravich.

"Entahlah, tapi akan aku pastikan kamu bertemu dengan mereka, malam ini atau besok pagi". ucap mean dengan santai lalu keluar dari mobil saat ia sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah besar milik keluarganya.

"A..aku fikir kamu akan membawaku kerumahmu, tapi i..ini__".

"Ini rumah keluarga ku! hanya kamu orang pertama yang aku bawa kerumah ini". ujar mean membuat plan kaget.

"Eehh? bukan nya saint juga sudah pernah kamu bawa bertemu dengan keluargamu?". tanya plan 10% bingung dan 90% penasaran.

"Hm, tapi bukan disini!".

"Lalu?".

"Dirumahku".

"Eh?".

"Ayo masuk, ini sudah larut! kamu pasti kelelahan". ajak mean sambil menggendong plan ala bridal style, membuat plan terkejut dan hampir berteriak.

"Ka..kamu!".

"Stt, diamlah! kamu akan membuat semua orang bangun".

"Tapi turunkan aku dulu! gimana nggak teriak!". ucap plan seperti rengekan di mata mean.

"Diamlah! kamu berat".

"Hei!! siapa yang kamu bilang berat?".

"Kamu". ucap mean santai membuat plan berdecak kesal.

"Cih, kalau begitu turunkan aku!".

"Tidak!". jawab mean datar.

"Tadi katanya aku berat! tapi kenapa nggak mau turunin aku?".

"Udah, cepat tidur!". ujar mean sambil menaruh tubuh plan di atas ranjang.

Plan yang baru saja akan beranjak dari tempat tidur langsung di tarik kedalam pelukan mean. hingga sekarang kepalanya berada tepat di depan dada bidang mean..

"Tidurlah, karena besok adalah hari penting untuk kamu". kata mean membuat plan tersenyum dan akhirnya ia tertidur dalam pelukan mean yang nyaman. begitu juga dengan mean.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang