cepat ia mendorong tubuh mean agar menjauh, namun bukannya menjauh mean malah memasukan lidahnya ke dalam mulut plan yang tadi sempat terbuka.Ciuman keduanya terlepas karena plan mendorong kuat tubuh mean karena ia sudah merasa hampir tidak bisa bernafas.
"Hahhh~ ka..kamu benar-benar maniak meanhh".
"Tentu saja, tapi itu hanya padamu!". jawab mean dengan cepat membuat plan menatapnya sinis, namun dalam hatinya terdalam ia merasa hangat.
"Bukankah seharusnya kamu bersama saint, mean?". ucap plan lagi membuat mean menghela nafas beberapa kali.
"Seharusnya begitu, tapi__".
"Tapi apa?". ujar plan merasa sedih, bukankah ini yang ia inginkan? tapi kenapa mendengar mean mengatakan itu membuatnya sedih.
Oh, ayolah! sebelumnya juga mereka hanya berteman. walaupun ia sudah lama menyimpan rasa untuk mean.
Mean mendekatkan wajahnya ke depan wajah plan membuat plan menutup matanya.
karena ia berpikir jika mean akan menciumnya lagi.Memang mean menciumnya, namun bukan di bibir melainkan di dahi.
Ia terkejut bukan main, matanya langsung terbuka lebar dan mengerjap beberapa kali karena tingkah mean yang tak bisa ia tebak.
Rona merah di wajah pemuda manis itu sangat kentara.
"Me..mean?". kata plan terbata-bata sambil memegang dahinya yang di cium oleh mean.
"Hustt~". suruh mean dengan jari yang berada tepat di didepan bibir merah plan.
Plan baru saja akan menjawab perkataan dari mean, namun belum sempat ia menjawab, mean sudah bicara hingga membuat ia diam.
"Dengarkan perkataanku, jangan menyela atau memotong apa yang ingin aku jelaskan padamu!". ucap mean membuat plan menganggukan kepalanya mengerti.
"Kamu pergi meninggalkan ku karena tau aku bertunangan dengan saint kan?". tanya mean.
Plan duduk menyilangkan kakinya dan menatap wajah mean lamat-lamat.
"Ya". jawab plan dengan suara yang pelan, ia sebenarnya tidak ingin membahas masalah ini namun mean malah membahasnya.
Apa mean ingin membuatnya semakin sakit?. itulah yang dipikirkan oleh plan.
"Aku memang ingin bertunangan dengan daint waktu itu, tapi entah kenapa hatiku seolah menolak dan tidak ingin aku memilih saint. kamu tau kenapa plan?_'
Plan diam, ia masih menunggu apa yang akan mean bicarakan padanya.
"Karena aku mencintaimu!". sambung mean membuat plan terkejut.
Mencintaiku?. batin plan dalam hati.
Pemuda itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia mencoba untuk menghilangkan pikirannya tentang mean yang benar-benar mencintainya.
"Jika kamu bilang seperti ini karena merasa kasihan padaku, lebih baik jangan kamu katakan! jangan memaksakan hatimu untuk mencintaiku mean! a..aku__". ucapan plan terhenti karena mean mencium bibirnya sekilas.
Tanpa lumatan!.
"Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak menyela perkataanku!". kata mean datar membuat plan hanya bisa menatapnya tanpa bisa berkata-kata.
Semuanya terasa mustahil sekarang.
"Aku benar-benar mencintaimu plan, hanya saja pikiranku selalu menepis perasaan cinta yang selalu hadir di hati ini ketika saat bersamamu! hanya kamu yang mampu membuatku seperti orang yang tidak punya akal. kamu selalu bisa membuatku merasa nyaman dan ingin memiliki yang tinggi". jelas mean dengan menggenggam tangan plan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN END
RomanceCompleted Hidupku Hanya Untukmu! ~ Plan rathavit Maafin Aku Yang Terlambat Menyadarinya. ~ Mean phiravich WARNING! 18+ YAOI MEANPLAN BOYS LOVE