ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 15

1.3K 131 68
                                    

'Jadi cucu kakek udah sangat besar yah sekarang!'. ujar sang kakek membuat plan kecil memutar badan nya menghadap suara yang baru saja terdengar itu.

'Kakekkkk!!'.

'Ada apa? kenapa teriak-teriak kayak gitu?'. Tanya kakek nya dengan memencet hidung plan.

'Aku teliak kayak gitu, kalena nenek nggak mau jawab peltanyaan ku kek!'. jawab plan sambil mengembungkan pipi nya kesal.

'Memang nya plan nanya apa sama nenek? hingga nenek nggak mau jawab pertanyaan dari plan? hm'.

'Dia nanya te__'.

'Nek diam! bial aku aja yang bicala sama kakek! nenek dilalang bicala, mengelti?'.

'Jadi apa yang kamu tanyakan sama nenek mu?'.

'Aku tanya tentang cinta kakek! jadi apa itu cinta?'.

'Hahahaha'.

'Kenapa kakek teltawa?'. tanya plan kecil kesal.

'Maaf-maaf kakek kelepasan'. ucap kakek nya dengan mengelus pucuk kepala cucu nya plan.
'Jadi cinta itu adalah sumber dari segala sesuatu dari bentuk kehidupan yang ada di dunia karena dunia dan kehidupan muncul karena adanya kekuatan yang bernama cinta'. lanjut sang kakek membuat plan kecil mengerutkan dahi nya.

'Aku tidak mengelti kek!'. ujar plan.

'Kamu akan mengerti jika kamu bertemu dengan orang yang benar-benar mencintaimu dan menghargaimu! jadi kakek harap kamu bisa bertemu dengan orang yang bisa membuat kamu bahagia'.

'Hm? benalkah kek? apa kakek yakin
akan ada olang lain yang benal-benal cinta padaku selain kakek dan nenek?'. kata plan membuat kakek dan nenek nya merasa sedih bagai di tusuk oleh belati dan di torehkan oleh duri-duri yang bisa membuat siapa saja 'mati'.
termasuk 'mati rasa!'.

'Suatu saat kakek yakin ada seseorang yang benar-benar mencintaimu dan peduli padamu!'.

'Wahh, semoga saja! aku seneng dengal nya'. teriak plan girang membuat kakek dan nenek nya merasa sedih.

.....

Drtt.....drtt.....drtt.....

Plan terkejut dari lamunan panjang nya ketika mendengar suara telefon yang baru saja berbunyi.

[Halo? plan kamu dimana?] ujar seseorang di balik telefon.

Plan segera melihat nama orang yang tertulis di depan layar hp nya.

Perth?. ucap nya dalam hati.

              [Emm, hikss a..aku sedang__].

[Plan kamu menangis? dimana kamu? aku kesana sekarang!]. potong Perth saat mendengar suara plan yang sedang menangis di balik telefon nya.

             [Aku nggak menangis perth!
             a..aku hanya sedang berlatih
             untuk pentas bulan depan].
             bohong plan dengan tidak ma-
             suk akal nya membuat perth
             mengernyitkan dahinya di se-
             berang telefon.

[Apa kamu serius? kamu terdengar seperti tidak baik-baik saja! apa perlu aku kerumah kamu sekarang? dimana alamat mu plan, kirimkan padaku sekarang!]. ujar perth dengan nada yang terdengar sangat khawatir.

              [Jangan khawatirkan aku
              perth, percayalah aku baik-
              baik saja sekarang! jadi kamu
              tidak perlu kerumahku].

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang