ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 12

1.2K 144 20
                                    

Plan meneguk ludah nya perlahan, orang yang selama seminggu ini ia hindari kini datang menghampiri nya dengan tatapan membunuh.

Techno sebagai teman baik plan langsung merentangkan tangan nya menghadang mean membuat mean berdecak kesal.

Plan yang sedari tadi diam kini langsung berdiri dan menarik mean keluar dari kerumunan teman-teman nya membuat semua yang berada di ruangan kelas itu merasa bingung termasuk saint, kekasih sebenar nya mean.

Setelah keluar dari kelas kini mean yang merubah posisi nya menarik lengan plan menuju gudang kosong.

.

.

Brakk.....

Mean menghempaskan tubuh plan Ke arah dinding hingga membuat suara yang sangat keras.

"Aww!! me.mean a__". pekik plan tertahan saat wajah mean sudah berada sangat dekat dengan wajah nya.

Bahkan hidung mereka sudah saling bersentuhan.

"Kamu tau plan! selama seminggu ini kamu membuatku gila!". ucap mean membuat plan mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti akan ungkapan mean pada nya.

"Gila? jangan bercanda mean! ini tidak lucu sama sekali".

"Apa aku terlihat sedang bercanda?". ucap mean dengan tatapan datar nya, tapi masih dengan posisi yang sama membuat plan gugup.

Dengan cepat pemuda manis itu menggelengkan kepala nya. lalu sedetik kemudian ia menutup mata nya saat mean memiringkan kepala nya hingga....

Cupp.....

Bibir mereka menyatu dengan sempurna. membuat keduanya lupa akan status mereka yang sebenar nya.

Sekitar 2 menit lamanya, plan melepas ciuman mereka sepihak karena ia merasa akan mati kalau terus melanjutkan ciuman dari mean.

"Hahhh,, hahhh". plan menarik-narik nafasnya dengan semburat merah di pipi nya.

Sedangkan mean hanya menatap plan dengan tatapan 'menerkam'.

"Plan!". ujar mean dengan suara beratnya.

Plan kaget ketika mean sudah mulai mencium nya kembali, namun kali ini ciuman yang mean berikan lebih menuntut dari yang sebelum nya, hingga membuat ia sedikit terengah-engah untuk mengikuti permainan mean padanya.

"Me..mean Hmhppphhh__". ucap plan tertahan karena mean dengan cepatnya memasukan lidah nya kedalam mulut nya dan sedang bermain-main di langit-langit mulutnya.
sehingga ia tidak bisa bicara dengan jelas.

Setelah cukup mean segera menjauhkan wajah mereka lalu pergi meninggalkan plan yang masih menghirup udara di gudang kosong itu.

"Maaf,, seharusnya aku tidak melakukan ini! dan plan ku mohon jangan pergi lagi sampai perjanjian kita selesai!". ujar mean berlalu pergi membuat plan terduduk lemas di lantai usang gedung kosong tersebut.

Rasanya benar-benar menyakitkan bagi plan, menurut nya lebih baik ia merasa sakit dengan penyakit nya dari pada harus merasakan sakit dari orang yang di cintai.

Sungguh sakit nya itu berkali-kali lipat bagi nya.

.....

Di ruangan kelas yang sangat gaduh, terdapat seorang pemuda tampan nan dingin itu sedang melihat-lihat sekitar seperti sedang mencari seseorang.

'Plan! kemana lagi bocah itu?'. batin mean kesal.

Ia keluar dari ruangan kelasnya untuk mencari pemuda manis milik nya.

Itu sih menurutnya!.

'Nomor yang anda tuju tidak menjawab, tunggulah beberapa saat lagi!'.

Mean berdecak kesal karena sedari tadi plan tidak menjawab telefon nya.
bahkan ia sudah mencari pemuda itu di gudang kosong yang ia tinggalkan tadi, namun pemuda manis itu sudah tidak ada.

Terpaksalah ia kembali ke kelas, menunggu hingga kelas berakhir!.

Sebenarnya ia tidak ingin ke kelas lagi, tapi kakak nya daniel sebagai guru terakhir di kelas nya membuat ia mengurungkan niat nya karena tidak ingin membuat masalah dengan kakak nya.

Saat mean sedang duduk di kursinya, tiba-tiba saint datang dan duduk di sebelah nya.

"Mean? sebenarnya kamu kenapa? kok akhir-akhir ini kayak beda!". ucap saint sambil memegang tangan mean.

"Aku nggak kenapa-kenapa sayang, hanya saja aku sangat sibuk semiggu ini hingga tidak bisa bersama dengan mu! maaf yah". ujar mean membalas ucapan saint dengan mencubit pipi chuby milik saint gemes.

"Aww! mean sakit!". pekik saint dengan manja membuat mean tersenyum.

'Kenapa senyuman mean kali ini terlihat seperti terpaksa?'. batin saint saat melihat senyuman mean yang terlihat sangat memaksakan.

"Maaf, kalau begitu sebentar malam aku akan menjemput kamu!".

"Ngapain? kita mau jalan-jalan yah?".

"Hm, kurasa kita nggak akan jalan-jalan! tapi aku akan mempertemukan mu dengan kedua orang tuaku! karena mereka baru saja kembali dari luar negeri tadi pagi, kamu mau kan?".

"Aku mau!". teriak saint lalu memeluk tubuh mean dengan sangat erat.

Sedangkan mean hanya memperlihatkan senyum simpulnya membuat siswa lain di kelas menatap keduanya dengan tatapan 'marah'.

Karena menurut kebanyakan siswa di sekolah itu, mereka lebih menginginkan jika plan lah yang jadian dengan mean.
namun kenyataan nya sekarang saintlah yang jadian dengan mean.

Suasana kelas jadi sangat tenang ketika pintu kelas terbuka karena mereka semua pikir itu adalah guru killer daniel tapi ternyata bukan.

"Perhatian! untuk jam terakhir kosong, karena pak guru daniel sedang ada urusan". ucap siswa yang baru masuk tadi membuat seisi kelas jadi berisik namun dengan cepat siswa itu melanjutkan ucapan nya hingga membuat kelas menjadi teriakan-teriakan kesal.
"Tapi pak daniel meninggalkan tugas dari bab 2 sampai bab 10 tulis tangan, tanpa di ringkas! pokoknya hari ini harus selesai". lanjut murid itu bernama sisil.

Mean yang mendengar perkataan siswa tadi langsung beranjak dari tempat duduknya dan segera keluar dari kelas membuat semua siswa menatap kearahnya.

"Apa yang anak itu lakukan? kenapa ia keluar di saat pak guru killer memberi tugas sebanyak ini?". ucap salah seorang murid berambut hitam sebahu.

"Apa dia sedang gelisah karena tidak melihat adanya plan disini?". ujar gadis cantik dengan gaya seolah sedang berpikir.

"Ya, kurasa begitu! karena dilihat dari tadi pagi mean dan plan kayaknya sedang bertengkar!". sambung wanita di sebelah gadis tadi membuat saint marah.

Brakk.....

Semua mata tertuju pada sosok laki-laki yang sedang menahan amarah dengan kedua tangan yang berada di atas meja.

"Berhenti bicara omong kososng! mean keluar karena ada urusan, jadi jangan kait-kait kan dengan plan anak miskin itu". teriak saint membuat yang lain diam, karena secara saint adalah anak pengusaha terkaya ke-4.

Kengkla dan perth yang dari tadi diam, kini mulai angkat bicara.

"Memangnya kenapa kalau plan miskin? apa itu berpengaruh padamu?". tanya kengkla dengan gaya swagnya membuat saint tertawa sinis.

"Ya, tentu! karena dia itu hama! nggak cocok untuk sekolah disini dan bersaing dengan kita anak-anak orang KAYA!". jawab saint dengan menekan kan kata terakhir nya membuat kengkla emosi dan hampir memukul nya.

Tapi perth menahan tangan kengkla, lalu dengan cepat ia melangkah kearah saint dan berbisik membuat badan saint menegang seketika.

.....
Tbc
See you the next chapter guyss😊🙏
.....

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang