ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 32

1.1K 126 19
                                    

Plan terbangun dari tidurnya saat merasa keram di bagian tangan kanan nya dan juga merasa berat di bagian perutnya.

Matanya langsung menatap lekat-lekat pria yang tertidur di samping nya dengan kepala yang bersandar di bagian ranjang.
dan kedua tangan nya yang berada di tubuh pemuda manis itu.

Apakah aku bisa melihat mu seperti ini kedepan nya mean?. batin plan bertanya-tanya.

Tanpa sadar plan mengusap kepala mean dengan sangat lembut membuat sang empunya bergerak dalam tidur.

"Kamu sudah bangun? apa tubuhmu merasa sakit? aku akan memanggil kan dokter untukmu!". tanya mean saat ia baru saja terbangun dari tidur lelahnya karena sentuhan tangan plan yang sungguh membuat ia sangat menyukainya.

Plan tersenyum saat mendengar ucapan mean yang tidak seperti biasanya.

"Aku tidak apa-apa mean". jawab plan dengan suara yang pelan.

"Aku mohon jangan menyembunyikan apa-apa lagi padaku plan".

"Kamu tahu mean, kamu yang sekarang terlihat seperti orang lain". ujar plan sambil mengelus pipi mean dengan perlahan.

Takut jika infus yang ada di tangan nya berdarah.

Mean masih diam, menunggu apa yang akan plan katakan selanjutnya.
hanya keningnya yang terangkat seperti memberi jawaban 'apa' pada kekasih manisnya ini.

"Mean yang aku kenal beberapa bulan yang lalu adalah orang yang tidak pernah perduli dengan siapapun, selalu dingin terhadap orang lain dan tidak pernah berlaku romantis seperti ini, jadi apa kamu mean yang asli? takutnya kamu adalah orang yang mirip dengan nya saja dan berpura-pura menjadi dirinya lalu mendekati ku dan membuatku berfikir bahwa kamu adalah mean yang sebenarnya padahal bukan". ucap plan membuat mean tak percaya dengan jalan pikiran sang kekasih.

"Apa aku terlihat seperti mean yang palsu?". tanya mean dengan mencubit pipi plan pelan.

"Ya..ya, kamu terlihat seperti mean yang palsu di mata ku sekarang". jawab plan dengan nada menebak-nebak membuat mean tertawa.

"Emm, sebenarnya aku memang mean yang palsu. apa kamu keberatan SAYANG?". ujar mean menggoda plan dengan mata yang di kedip-kedipkan.

"Tidak, yang KW pun masih tetap tampan jadi buat apa aku keberatan". jawab plan sambil tersenyum membuat mean menyentil hidung nya karena gemas.

"Tentu saja, karena pasokan stok wajahku memang yang paling tampan di dunia ini".

"Cihh, percaya diri sekali anda tuan phiravich".

"Ya, aku percaya diri begini karena kamu menyukai dan mencintaiku, tidak mungkinkan seorang plan phiravich yang memiliki pesona yang luar biasa menyukai seseorang yang berwajah jelek". ujar mean dengan tawanya yang menggelegar membuat plan juga ikut tertawa.

"Aishh, kamu fikir aku itu kamu yang selalu melihat orang dari tampang nya, dan sejak kapan nama terakhirku menjadi phiravich?". ucap plan sok ketus, padahal di hatinya sekarang sudah berbunga-bunga layaknya tempat penjual bunga di seberang jalan.

Mean mendekatkan wajahnya ke wajah plan, hingga membuat plan melebarkan matanya dan menelan ludah dengan cepat.

"Dengar plan, aku tidak pernah melihat orang dari tampang nya. aku hanya sedang mencari orang yang benar-benar mencintaiku bukan sekedar menyukaiku karena aku tampan, jadi banyak yang berpikir bahwa aku melihat mereka dari fisiknya, padahal jika di fikir-fikir itu tidaklah benar. dan kamu tahu? kamulah orang pertama yang membuktikan padaku bahwa cinta itu ada".

"Aku bercanda, maafkan aku! tapi bagaimana dengan saint? bukankah dia orang pertama yang menjadi pacarmu?". tanya plan dengan wajah yang terlihat sedih.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang