ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 16

1.3K 136 16
                                    

Setegar apapun hati yang
kita miliki
tetap akan runtuh juga
ketika
itu sudah di sangkut pautkan
oleh orang yang kita sayang.
sekalipun hati mereka telah menjadi batu yang sangat keras dan sulit untuk di pecahkan.

.

.

"Plan, bangun! kamu harus makan sama minum obat". ucap mean sambil menepuk-nepuk pipi gembul plan.

"Emm". jawab plan masih dengan menutup kedua matanya.

"Bangun dulu!".

"Aku mau tidur mean".

"Kamu harus makan lalu minum obat agar kamu cepat sembuh".

"Aku akan sembuh tanpa minum obat, biarkan aku tidur!".

"Tidak plan, pokoknya kamu harus makan sama minum obat!". ucap mean tegas lalu segera mengangkat tubuh plan ke atas sofa empuk yang menghadap kearah jendela besar rumah nya membuat plan terkejut.

"Eh? me..mean turunkan aku!".

"Tidak, sebelum kamu menuruti ucapanku!".

"A..aku benci di perlakukan seperti ini mean! aku bisa ja..jalan sendiri! dan lagipula aku kan laki-laki ja__".

"Diam dan ikuti perkataan ku plan! aku benci jika harus bicara untuk yang kedua kali nya!".

"Aku tidak memintamu untuk mengurusku mean! lagipula untuk apa juga aku mengikuti perkataan mu!". ujar plan dengan sinis membuat mean menatap nya tak suka.

"Kamu adalah kekasihku jadi berhak untuk menuruti perkataanku plan!".

"Tapi aku hanya kekasih selama 4 bulan mu saja mean! setelah itu hubungan kita juga akan berakhir! jadi aku mohon jangan buat aku begini". ucap plan sambil menatap wajah mean.
'Jangan buat aku lebih mencintaimu'. lanjut plan dalam hati.

Mean segera menggenggam erat lengan plan membuat si empunya kesakitan.

"Bukankah sudah aku bilang dari awal padamu plan, kalau aku tidak peduli akan status kita saat ini!".

"Itu menurut mu saja mean! tapi bagaimana dengan ku?".

"Kamu juga bisa menganggap seperti apa yang aku lakukan".

"Itu tidak mungkin!".

"Mungkin jika kamu tak mempermasalahkan nya!". ujar mean santai membuat plan menatap nya dengan tatapan 'marah'.

"Aishh, sudahlah! aku tidak ingin berdebat di pagi hari mean. jadi bisakah kamu tidak memaksaku untuk menuruti semua perkataan mu!".

Brakk.....

Plan sangat tidak menyangka jika mean akan memukul sandaran sofa tepat di samping kepalanya hingga wajah mereka sangat dekat.
membuat ia menahan nafas karena gugup.

"Aku tidak memaksamu! aku hanya tidak ingin kamu sakit karena ku". kata mean dengan nada yang sangat datar membuat nyali plan ciut.

Padahal tadi ia berani untuk membalas semua perkataan mean padanya, tapi saat ia menatap manik mata kelam milik mean juga mendengar suara berat nan datar dari mean membuat tubuhnya bergetar dan nyalinya seketika langsung hilang dalam sekejap.

"Jadi aku mohon kamu harus mendengarkan perkataan ku!". mean melanjutkan perkataan nya dengan nada yang sama datar nya seperti tadi membuat plan menahan nafasnya sebentar.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang