Keesokan harinya..
Pukul 06.22 plan terbangun dari tidurnya dengan posisi yang di peluk erat dari belakang oleh orang yang sudah menjadi suaminya sejak 2 minggu yang lalu.
Senyum manis terukir di bibir indahnya.
Ingatan tentang pergumulan nya dengan mean semalam membuat ia tidak bisa melupakan nya.
Itu adalah malam pertama sejak mereka berdua menikah, dan itu pertama kalinya mean bermain dengan sangat lembut padanya.
Tidak menuntut seperti biasanya!.
Dengan perlahan plan membalikkan tubuhnya menatap mean yang masih menutup matanya.
Di usapnya mata yang selalu membuat nya lemah, lalu jarinya mulai turun ke hidung mean, dielusnya dengan pelan agar si empunya tidak terbangun.
Dan terakhir, jarinya bergerak turun tepat di depan bibir yang selalu ia rindukan rasanya.
Senyum yang sangat indah tercetak jelas di bibir itu, sehingga membuat plan mengerjapkan matanya beberapa kali, bahkan ia sempat melihat jarinya.
Ia fikir itu hanyalah khayalan nya, tapi tidak, ini benar nyata.
Bagaimana mata itu terbuka, dan tangan nya yang berada tepat di depan bibir mean langsung di tahan oleh sang empunya saat plan berniat untuk menarik tangan nya dari sana.
"Kenapa berhenti, hm?". tanya mean dengan suara berat khas bangun tidur.
Membuat ketampanan nya di mata plan adalah yang terbaik dari yang terbaik.
Glukk.
Plan menelan ludahnya dengan kasar.
Tatapan mata yang mean berikan padanya kali ini membuat hatinya meleleh bagai es yang mencair karena terkena panas.
"A..aku..". ucap plan salah tingkah karena ketahuan oleh orang yang ia sentuh sedari tadi.
Membuat mean tertawa dalam hati.
"Apa aku tampan?".
Sekali lagi plan menelan ludahnya cepat, sungguh melihat mean yang tengah tersenyum sekarang dengan mata yang menyipit membuat ia sangat susah untuk mengatur nafasnya.
Terkadang ia selalu berfikir, 'apa aku akan mati saat bersama dengan mean? karena jantungku selalu berdetak lebih cepat dari biasanya'.
"Eumm". jawab plan tidak sadar.
"Benarkah? ahh~ aku mengerti sekarang, mana mungkin seorang plan rathavit (phiravich) yang baik hati dan memiliki wajah yang centik melebihi perempuan menyukai seseorang sepertiku yang egois, jahat, dan selalu tidak memikirkan perasaan orang lain. tapi untulah aku memiliki wajah yang tampan bak malaikat__".
"Maut!". potong plan membuat mean tertawa.
"Iya, aku malaikat maut yang telah jatuh cinta pada manusia suci seperti kamu". ujar mean membuat pipi pemuda manis itu memerah.
"Aishh!". rintih plan saat dadanya terasa sakit.
Mean yang melihat dan mendengar itu langsung duduk menghadap istri mungil nya ini.
"Sakit?". tanya mean sambil memegang tangan plan yang dia taruh di depan dadanya.
Plan menggelengkan kepalanya dengan cepat dan langsung tertawa keras, seolah-olah ia sedang baik-baik saja.
Alhasil mean percaya dan malah menggelitik perut plan dengan lembut.
Tanpa mean tahu, apa yang ia lakukan saat ini tengah membuat rasa sakit di dada plan semakin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN END
Lãng mạnCompleted Hidupku Hanya Untukmu! ~ Plan rathavit Maafin Aku Yang Terlambat Menyadarinya. ~ Mean phiravich WARNING! 18+ YAOI MEANPLAN BOYS LOVE