ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 11

1.3K 148 22
                                    

Mean Po'v.

"Me..mean!". lirihnya saat aku mempermainkan niplle nya.

'Oh shit, hanya dengan mendengar suara nya dan melihat ekspresi wajah nya membuat juniorku bereaksi!'.

"Jangan menatapku seperti itu plan! kamu bisa membuatku menerkam mu sekarang juga!".

"I..ini salah mean! be..berhenti!". ucap nya terbata-bata dengan sesekali menggigit bibir bawah nya hingga aku melihat ada sedikit bercak darah di sekitar bibir bawah nya.

"Ini tidak salah plan! kamu pacarku, jadi hal begini wajar bagi sepasang kekasih bukan?".

"Tap__".

"Aku janji akan bermain lembut, percayalah padaku!". kataku seraya menghisap ceruk leher nya, membuat tanda kepemilikan ku disana.

Dapat ku lihat keraguan di kedua matanya saat aku mulai membuka celana nya.

"Rileks plan". ujarku santai agar ia bisa menikmati permainan yang aku lakukan.

'Tidak!! ini salah, aku hanya pacar bohongan nya selama beberapa bulan. bagaimana dengan saint nantinya?'. plan membatin.

"Ber__". belum senpat ia menjawab, aku segera membungkam bibir nya dengan bibir ku.

Menahan setiap pergerakan nya, hingga membuat ia kewalahan.

Karena melihat dia sudah pasrah aku pun menggerayangi tubuh nya setiap inci.
dan menunmbuk lubang nya dengan terus menerus hingga aku dan dia tertidur.

Mean Po'v End.

_______________________________________

Pikirin sendiri gimana proses nya 😌
karena aku nggak terlalu pintar untuk membuat cerita yang ada adegan panas nya 🤧
_______________________________________

Cahaya sudah merembes masuk melewati tirai tipis berwarna merah membuat kedua insan yang masih terbalut selimut tebal berwarna merah gelap belum terganggu sama sekali.

Hingga salah satu dari mereka terbangun.

"Nghh! aww". rintih sosok pria manis yang tak lain bernama plan.

Sakit yang ia rasakan di hole nya karena adegan panas semalam.

Ia bangkit dan ingin beranjak dari tempat tidur VIP, namun niat nya terhenti ketika merasa tangan nya di pegang.

"Me..mean?". ucap plan dengan gugup, merasa malu ketika melihat wajah orang yang ia cintai sekarang.

"Maafkan aku!". ujar mean masih menatap Mata milik plan dalam membuat si empunya dapat merasakan apa yang mean rasakan sekarang.

Namun ia lebih memilih tidak mengungkapkan perasaan nya.

"Ke..kenapa kamu me..meminta maaf mean?".

"Seharus nya semalam kita tidak melakukan hal itu plan! ini salah". ucap mean membuat plan terdiam.

Degh.....

Plan menunduk kan kepala nya, ia merasa dadanya tengah di tusuk oleh ribuan belati tajam.

Ya, menurut nya perkataan yang keluar dari mulut mean adalah belati yang siap menusuk hati nya kapan saja.

"Kenapa kamu tidak memperingat kan ku plan? apa ini rencanamu?". ucap mean dengan menatap tajam kearah pemuda berambut hitam itu.

Plan yang tadi nya menunduk kini menatap mean dengan tatapan yang sulit di artikan.

Keduanya saling tatap hingga plan memutuskan kontak mata mereka deluan.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang