ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 06

1.4K 142 8
                                    

Setelah Hampir Setengah Jam Menunggu, Akhirnya Plan Keluar Dari Kamar Mean Dengan Baju Dan Celana Yang Di Bilang Sangat Longgar Untuk Ukuran Badannya.

Ketiga Orang Yang Berada Di Meja Makan Menatapnya Lekat Sedangkan Orang Yang Di Tatap Terkejut Melihat Ada Orang Yang Sangat Ia Kenali Dan Dia Hindari.

"Do.. Dokter Tania!". Ucap Plan Terbata-Bata.

Sedangkan Orang Yang Di Panggil Langsung Melambaikan Tangan Dan Menampilkan Senyum Nya.

Langkah Plan Seketika Terhenti. Ia Tidak Ingin Melanjutkan Nya, Namun Mean Menariknya Hingga Dia Terduduk Di Kursi Meja Makan.

"Duduklah!". Ucap Mean Mendudukan Plan.

Plan Segera Melihat Mean Dengan Tatapan Penuh Tanya.

"Sebenarnya Ada Apa Ini? Ke..Kenapa Kamu Ada Disini?". Tanya Plan To The Point Pada Sosok Tania.

"Aku Disini Karena Daniel Ada Pacarku!". Ucap Tania.

"Lalu?". Tanya Plan Lagi.

"Tentu Saja Pemuda Yang Berada Di Depanmu Adalah Adik Dari Pacarku!". Ujar Tania.

"Ha?". Kaget Plan, Membuat Ketiga Orang Di Meja Makan Itu Menutup Telinga Mereka Bersamaan.

"Jangan Teriak! Kamu Tidak Salah Dengar, Daniel Adalah Kakak Ku!". Tegas Mean Saat Mendengar Lirihan Plan Yang Tidak Percaya Dengan Perkataan Tania, Calon Kakak Iparnya.

"Oh, Jadi Begitu! Lalu Kenapa Di Sekolah Kamu Dan Pak Daniel Seperti Orang Yang Tidak Saling Mengenal Satu Sama Lain". Ujar Plan.

"Kamu Bisa Memanggilku Kak Daniel, Kalau Pak, Aku Terasa Sudah Sangat Tua!". Daniel Menginterupsi Perkataan Plan.

"Tapi Kalau Di Sekolah, Apa Aku Harus Memanggilmu Dengan Sebutan Kak?".

"Ti.. Tidak! Hanya Saat Kita Di Luar Sekolah! Seperti Sekarang Ini".

"Baiklah, Pak.. Ehh Kak!". Plan Tertawa Menunjukan Senyum Manisnya.
"Kalau Begitu Saya Pamit Pulang Dulu!". Sambung Plan Sambil Menundukkan Kepalanya.

"Tunggu!". Ucap Daniel Panik.

"Kenapa?". Tanya Plan.

Daniel Segera Menatap Mean Dengan Tatapan Tajam Seperti Berkata 'Cepat Katakan Kalau Kamu Ingin Dia Menjadi Pacarmu!'.

Mean Yang Mendapat Tatapan Dari Kakaknya Langsung Berdiri Mensejajarkan Tubuhnya Dengan Plan.

"Aku Ingin Kamu Menjadi Pacarku!". Mantap Mean Sedangkan Plan Menatapnya Tak Percaya Dan Sedikit Melebarkan Mulutnya.

"Huhhh?". Histeris Plan.

"Kamu Menyukai Dia Kan Plan?". Tanya Tania Membuat Pemuda Manis Itu Segera Sadar Dari Acara Lamunan Kagetnya.

"Ehh? Kenapa Tiba-Tiba?". Tanya Plan Balik Karena Semakin Bingung Akan Situasi Sekarang.

"Jawab Saja!". Sekarang Daniel Yang Bicara.

"Ya, Aku Menyukai Dia! Memangnya Kenapa?". Jawab Plan Lantang Pada Tania.

Sebenarnya Dia Tidak Ingin Jika Orang Lain Mencampuri Segala Urusannya. Jadi Ia Menjawab Pertanyaan tania Dengan Kasar.
Karena Menurutnya Tania Sudah Melewati Batasan.

"Aku Hanya Ingin Memastikannya Plan!". Ucap Tania Dengan Senyum Tulusnya Seperti Seorang Kakak Yang Menjaga Adiknya.

"Kamu Tidak Perlu Mencampuri Urusanku! Ah Aku Sudah Selesai! Terima Kasih Atas Sarapan Pagi Ini Kak Daniel, Aku Pamit Pulang Dulu". Ucap Plan Segera Berdiri Namun Tangannya Langsung Di Tahan Oleh Mean.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang