ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 20

1.4K 155 34
                                    

Mean mengusak rambutnya kasar karena perkataan plan yang membuat ia merasa kesal dan tak terima.

"Kita harus berpakaian, karena ayah dan ibu sedang menunggu kita di bawah". ucap mean sambil menggendong plan keluar dari dalam bathub.

"Mean, kamu tak perlu menggendongku segala! aku bisa jalan sendiri!". ucap plan tak terima.

"Kamu yakin bisa jalan sendiri?". Tanya mean membuat plan tambah kesal.

"Aku sangat yakin!". jawab plan ketus.

"Baiklah". kata mean datar dan langsung menurunkan plan ke lantai.

Baru saja kaki nya akan berpijak di lantai kamar mandi, rasa sakit menyelimuti dirinya membuat ia hampir terjatuh. tapi untunglah mean dengan sigap menahan tubuhnya.

"Dasar keras kepala". ujar mean membuat plan mengalihkan pandangan nya kearah lain karena tubuhnya baru saja di angkat oleh mean.

Mereka berganti pakaian dalam diam, tak ada dari mereka yang ingin memulai percakapan. sampai Salah satu dari mereka mengalah dan membuka pembicaraan terlebih dahulu. siapa lagi kalau bukan mean!.

Mana mau plan membuka pembicaraan lebih dulu, karena untuk mengeluarkan suara nya pun ia enggan.

Muak rasanya jika harus bertahan dalam posisi yang terjadi padanya sekarang, tapi mau bagaimana lagi. tuhan sudah mengatur semuanya, sampai ia berpikir bahwa kesalahan apa yang keluarganya lakukan hingga ia harus mengalami hal semenyakitkan ini.

Lagi-lagi ia terkejut saat mean menepuk bahunya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?".

"Tidak ada!". jawab plan mencoba untuk berdiri dan mensejajarkan dirinya dengan mean.
tapi untuk yang ke-2 kalinya ia terjatuh dan membuat pantatnya mendarat di lantai.

"Aww". ringisnya kala merasakan sakit di bagian bokongnya.

Mean yang melihat dan mendengar teriakan plan, segera membantunya untuk berdiri.

"Jangan memaksakan dirimu!". kata mean membuat plan meremas baju yang sedang ia pakai.

"Aku tidak memaksakan diri, aku hanya sedang berusaha agar tidak merepotkan mu!". ucap plan.

"Aku merasa tidak direpotkan! jadi berhentilah bicara omong kosong, kita harus kebawah dan bertemu dengan kedua orang tuaku!". ujar mean sambil mengangkat tubuh plan lagi.
"Apa aku tampan? berpeganglah dengan kuat agar kamu tidak terjatuh". lanjutnya membuat plan dengan refleks mengalungkan tangan nya tepat di leher mean.

Mereka pun pergi ke ruang makan.

.

.

"Sebenarnya apa hubungan kalian?". tanya ibu mean membuka pembicaraan pertama kali.

"Tem__".

"Dia kekasihku bu!". jawab mean cepat membuat kedua orang tua nya terkejut. sedangkan plan hanya menatap malas kearah mean.

"Apa?".
"Hahhh?". teriak ayah dan ibunya histeris kala mendengar ucapan anak nya.

"Jangan berlebihan". ujar mean.

"Kami hanya terkejut! bagaimana bisa, beberapa hari yang lalu kamu membawa orang lain dan sekarang juga orang lain, apa kamu tidak bisa setia sama satu orang saja mean!". marah sang ibu saat mendengar perkataan mean.

"Pemuda yang aku bawa pertama kali ke hadapan kalian adalah calon istriku, sedangkan dia yang di sampingku ini hanyalah kekasihku!". kata mean lagi-lagi membuat ayah dan ibunya shock. bagaimana bisa mereka mempunyai anak yang tidak berperasaan sama sekali.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang