Plan bingung, sungguh mati ia tidak tau harus bicara apa lagi.
semuanya terlalu cepat baginya, bagaimana bisa seseorang yang tidak pernah mencintainya kini meminta ia untuk menjadi miliknya?.Bukankah ia gila? ataukah aku yang belum bisa menerima kenyataan ini yang terlalu tiba-tiba.
Plan po'v.
Cukup lama aku terdiam, hingga sebuah lengan kekar melingkar di bagian perutku.
Aku tidak tau sejak kapan ia naik ke atas kasur dan duduk di belakangku. intinya aku dapat kurasakan jarinya yang bermain-main disana (perut).
"Hai anak daddy? kamu baik-baik aja kan di dalam sana? mommy sama daddy juga baik-baik aja, cepet lahir yah kedunia ini! biar kita bertiga bisa sama-sama bahagia. jangan terlalu membuat mommymu kelelahan, daddy nggak tega nhgelihat mommymu nahan sakit. maafin daddy yang belum tau kalau kamu udah ada di dalam sini (masih ngelus perut plan dengan lembut). soalnya mommymu nyembunyiin keberadaan kamu!". ucapnya sambil mencium leherku tanpa nafsu. hanya kecupan-kecupan ringan sehingga membuatku geli.
"Me..mean!". kataku terdengar seperti rengekan.
"Maaf, aku terlalu terbawa suasana!".
"Jauhkan wajahmu dari leherku!". perintahku padanya, namun bukannya berhenti ia malah sedikit mempermainkan lidahnya di sekitar situ.
"Maaf". lirihnya membuatku menutup mata, dan merasakan bagaimana hembusan nafas hangatnya menerpa kulitku.
"Kamu tak perlu minta maaf, disini kita berdua yang salah!". ujarku membuat ia mengangkat wajahnya.
"Plan".
"Hm?". jawab ku dengan deheman, karena terlalu nyaman dengan posisi yang semenyejukan ini.
"Apa jawabanmu?". tanyanya lagi, tapi kali ini suaranya terasa berat dan penuh penekanan.
Seperti sedang menunggu jawaban dariku.
"Apakah aku harus menjawabnya jika kamu sudah tau jawabannya?". ucapku tanpa sadar hingga membuatnya malah mengeratkan pelukan di perutku.
Karena merasa sesak aku pun memukul tangannya.
"Jangan memelukku terlalu erat! nanti bayinya kehimpit di dalam sini!". ucapku sambil mengelus perut rataku dengan hati-hati.
"Maaf! maaf! aku hanya terlalu senang, maafkan daddy sayang".
Setelah berucap begitu, mean membalikan tubuhku untuk menghadapnya.
Aku sebenarnya terkejut dan ingin teriak namun ia malah langsung membungkam bibirku dengan bibirnya.
Lalu setelah itu, ia mencium keningku dengan penuh kasih sayang.
Apa ini rasanya dicintai?.
apa beginikah rasanya di inginkan?.
sangat sulit bagiku untuk membedakan mana yang benar-benar peduli padaku dan tidak!.Karena sedari kecil aku tidak pernah merasakan perasaan sehangat ini!.
Walaupun aku tinggal bersama kakek dan nenekku tapi rasa ini beda.
Seperti ada banyak sekali kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutku.
Aku tau ini salah, karena telah mencintai seorang pria dan sudah memiliki pasangan. namun bagaimana jika kalian sudah terperangkap di kedalaman yang bernama cinta. apa kalian akan maju atau tetap mundur?.
Jika kalian sangat mencintainya maka maju dan kejarlah orang itu! jangan mundur atau apapun itu namanya.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN END
RomanceCompleted Hidupku Hanya Untukmu! ~ Plan rathavit Maafin Aku Yang Terlambat Menyadarinya. ~ Mean phiravich WARNING! 18+ YAOI MEANPLAN BOYS LOVE