Epilog

1.9K 118 70
                                    

Mean po'v.

Lima tahun sudah ku lewati dengan hati yang teramat siksa.

Tanpa dirimu membuat hidupku terasa hampa.

Plan? bisakah kau mendengar suaraku? datanglah, aku merindukanmu.

Jika hati ini tak mampu membendung segala kerinduanku , apa daya tak ada yg bisa aku lakukan selain mendoakanmu agar selalu tenang di sana.

Kamu tau plan, hari ini putra kecil kita akan bersekolah, seharusnya kamu ada di saat ia masuk tk bukan?.

Bukankah dulu kamu ingin mendaftarkan dia di sekolah yang dulu pernah kamu minati pas waktu kecil?.

Tidak bisakah kamu datang sayang? tampakkan wajahmu sebentar saja, hanya sebentar.

Dan ucapkan selamat pada putra kita.

Kamu tau, dia sangat mencintai dan menyayangimu.

Katanya kamu cantik, dan juga baik.

Walaupun dia belum pernah bertemu denganmu tapi ia sudah tau hanya dengan melihat foto saat kamu tersenyum bahagia sambil memegang perut besarmu.

Aku ingat waktu itu, kamu selalu saja mengganggu ku bekerja dan menyuruhku untuk memotret dirimu.

Tanpa aku sadari, ternyata itu adalah hari terakhir aku memotret wajah cantikmu dengan kameraku.

James kita sangat pintar, dia memiliki mata indah dan hati yang baik sepertimu.

Jadi tak heran banyak yang mencintai dirinya, seperti dirimu dulu.

Bahagialah di atas sana, aku sudah berusaha menepati janjiku untuk mengurus dan membesarkan putra kita di dunia ini.

Aku juga mencoba bahagia walaupun tanpa dirimu.

Namun kalau boleh aku jujur, aku sangat lelah plan, lelah berpura-pura tegar akan kehilangan dirimu.

Kalau saja dulu, aku bertemu dengan dirimu waktu kecil dan mencintaimu mungkin kamu masih berdiri denganku saat ini.

Aku tau itu adalah sebuah penyesalan untukku.

Dan penyesalan terbesarku adalah aku tidak bisa mengatakan cinta padamu dengan benar.

Jadi hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, dan malam ini aku akan mengatakan padamu bahwa apa yang ada pada dirimu aku sangat menyukainya.

and im sorry to late loving you.

.

.

"Jadi bunga apa yang ingin anak papa kasih buat mama?". tanyaku sambil mengelus kepalanya dengan sayang.

Seketika james menatap ke arahku dengan mengerjapkan matanya beberapa kali dan membuat pose seolah berpikir membuat kesan manis dan gemes secara bersamaan.

"James mau bunga itu papa!". ucap james padaku sambil menunjuk bunga berwarna yang merah muda terang dan berwarna-warni.

"Oh, james mau bunga itu?". tanyaku memastikan dan langsung di angguki olehnya.

"Iya papa, kata mama itu adalah bunga favorit nya setelah bunga mawar". jawab james membuatku terdiam, lalu setelahnya aku tersenyum karena tidak ingin membuat james bingung dengan sikapku.

"Yasudah papa bayar dulu ya sayang, james masuk ke dalam mobil dulu".

"Pa?".

"Iya sayang? kenapa? apa ada yang ingin james beli lagi, hm?". tanyaku membuat james menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang