ⓒⓗⓐⓟⓣⓔⓡ 30

1.3K 137 40
                                    

Mean Po'v.

Aku menatap wajah kurus nya yang tengah tertidur dalam dekapanku.

Betapa kuatnya dia di depanku, tanpa ia bilang pun aku tahu kalau ia sedang menahan sakit.

Dokter yang menanganinya sudah memberitahukan semuanya padaku.

Penyakit mematikan yang sudah ada sejak ia masih kecil.

Aku bimbang saat memikirkan perkataan kak tania tadi tentang janin yang ada di dalam perutnya.

"Maaf mean, kata dokter kita harus mengambil tindakan cepat untuk menggugurkan bayi yang sedang plan kandung, tubuhnya terlalu lemah untuk mempertahankan janin itu. takutnya ia akan merasa sakit saat penyakit itu mulai menjalar dan mengenai rahimnya".

'Ini tidak mungkin! kenapa harus dia? kenapa harus plan yang mengalami nasib sial ini? kenapa bukan orang lain aja? kenapa harus orang yang aku cintai tuhan?'. batinku bertanya-tanya pada tuhan dan diriku sendiri.

"Maafkan aku plan, aku harus memilih dirimu dari pada bayi yang kamu kandung". lirih ku tanpa tahu kalau pemuda yang tengah memeluk ku saat ini sedang mendengar semua yang aku katakan.

Bodoh karena itulah aku hampir kehilangannya lagi.
.

Keesokan harinya, aku keluar meninggalkan rumah sakit karena harus bertemu dengan dokter kandungan dan spesialis penyakit yang di derita oleh plan dari australia.

Kami berdiskusi tentang semuanya dan aku sepakat kalau pada akhirnya anak yang plan kandung akan aku gugur kan.

Jahat bukan?.
salahkan aku atas tindakanku kali.
tapi ini untuk kebaikan plan.
dia adalah segalanya bagiku.

Saat sedang asik berbincang-bincang dengan dokter, aku terkejut saat ibu menelfonku.

"Halo? ada ap__".

"Plan melarikan diri!'. potong ibu mu di balik telefon membuat ku terkejut dan langsung pergi meninggalkan para dokter-dokter yang akan menangani plan nantinya.

.

Cemas melanda pikiranku saat ini, rasa takut mendatangimu ketika ibuku mengatakan kalau plan sempat menulis surat.

Dan disitu tertulis :

From : plan

Aku pergi, terimakasih atas
perhatian dan kepedulian mu terhadapku
tapi jika aku disuruh memilih
kamu atau bayiku, tentu saja
aku akan memilih bayiku!.
karena bayiku tak akan pernah
menyakiti ku seperti yang
pernah kamu lakukan!.
Tapi aku menghargai usahamu
yang mempertahankan ku dari pada
bayi kita.
jika kamu ingin menggugurkan bayi yang ada dalam kandunganku hari ini
maka aku juga akan ikut bersamanya
tepat di saat ia di keluarkan
dari rahimku!.

Aku tidak ingin hidup bersama
seorang pembunuh!.
apalagi bersama orang yang
membunuh bayiku!.

.

.

Aku membanting hp ku ke jok mobil, karena sedari tadi hanya operator lah yang membalas panggilan telefon ku.

"Ayah, tolong kirimi aku data akses tentang semua bandara di sini, sekarang!". ucapku pada ayah yang juga sedang cemas di seberang sana. tapi aku tak peduli, karena yang sekarang aku pikirkan adalah untuk menemukan plan kembali.

Sorry Too Late Loving You | MEANPLAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang