pencarian

1.4K 121 0
                                    

Satu minggu berlalu, pekerjaan abi selesai dan itu artinya hari ini dia bisa kembali kepolandia. Setelah melewati waktu berjam-jam diatas pesawat, dijemput dibandara oleh hellen. Kini dia berakhir di rumah ibadah, tempat dimana gadis itu beristirahat.

Bukan kantor, bukan warsawa, yang dia rindukan adalah gadis manis itu.
Berjauhan selama seminggu terasa begitu lama, meski tidak seharusnya ada rasa seperti itu Abi tidak bisa menolak fakta bahwa itu benar-benar ada padanya.

Saat umat muslim tengah beribadah didalam sana, Abi yang duduk diluar masjid merenung. Apa yang terjadi pada dirinya? Kenapa dengan hatinya? Dan entah kenapa semuanya berakhir pada gadis itu?.

Jika Abi yang dulu tidak pernah dipanggil Abi melainkan Revan, untuk pertama kalinya dan satu-satunya orang memanggil dengan nama itu, dan abi suka!
Jika abi yang dulu hanya punya ambisi terhadap pekerjaan, maka yang ini tidak karna selain pekerjaan arah hidupnya juga sudah terbagi.
Jika Abi yang dulu tidak pernah mengharapkan kehadiran seorang gadis sebagai orang baru setelah momnya, kali ini tidak, dia bahkan melunjak dengan menginginkan gadis itu terus berada dalam jarak pandangnya.

Abi mendongak kala mendengar riuh orang-orang yang baru saja keluar dari dalam masjid, mata abi bergerak cepat untuk menemukan gadis yang dicarinya tapi dia tidak berhasil.

Tidak ada khodij. Gadis itu tidak ada.

Abi tidak berhenti mencari, dia terus memperhatikan orang-orang yang sibuk memakai alas kaki, atau yang baru keluar dari dalam masjid, hingga satu suara menyentakkan abi sadar.

"Anda mencari siapa tuan?"

Abi menoleh, seorang wanita yang berdiri disebelahnya dia tersenyum dan abi balas tersenyum

"Aku mencari seseorang, apa kau mungking mengenalnya"

"Boleh kutau siapa dia?"

"Khodijah!"

Terlihat gadis itu mengernyit, mungkin dia bingung kenapa pria dihadapannya bisa mengenal temannya.
"Ah khodij, yah dia temanku tentu saja aku mengenalnya"

"Benarkah? Dimana dia? Aku tidak melihatnya, biasanya dia juga ikut ibadah disini"

Amirah seolah menerawang beberapa hal sebelum akhirnya menjawab abi.
"Kurasa beberapa hari terakhir aku tidak melihatnya, dia juga tidak datang kemasjid, aku tidak tahu dia dimana saat ini"

Abi terdiam. Dia mencerna kata-kata amirah.
"Terimah kasih kalau begitu, aku permisi"

Dengan segeta abi berlari kemobilnya, dia bergegas ketaman didekat masjid tapi disana juga tidak ada khodij.
Fikiran abi membawa ia pada restaurant tempat khodij kerja tapi yang ada hanya cerita bahwa khodij sudah tidak bekerja ditempat itu.

Abi memejamkan mata, dia tidak menemukan dimanapun gadis itu, yang dia tahu tempat-tempat yang ia datangi adalah tempat kemungkinan gadis itu berada tapi dia tidak menemukan gadis itu disana, lalu dimana khodij.

Aneh tapi saat ini perasaan abi bergemuruh hebat, kekhawatiran lebih mendominasi disana, abi takut.

Dia rindu. Seminggu tidak menyapa gadis itu, tidak mendengar suara lembutnya, tidak melihat senyum manisnya, dan dia tidak melihat wajah cantik itu.
Abi tersiksa, apa gadis itu tidak mengerti. Abi rindu padanya kenapa dia harus seperti ini, ada apa dengan perasaan kurang ajar ini, kenapa abi gila tidak bertemu dengan khodijah?

Keluar dari pertanyaan pertanyaan untuk dirinya sendiri, abi tidak pernah tahu, dia tidak pernah sadar bahwa perasaan kagumnya sudah tumbuh terlalu tinggi, rasa yang berawal dari bentuk pujian telah berubah, tidak kehilangan tujuan awalnya tapi tuntutannya semakin banyak. Kekaguman abi tidak hilang, tapi perasaan itu membesar hingga saat ini dia tidak bisa jika tidak bertemu dengan gadis itu.

KHODIJAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang