pengakuan

1.6K 102 6
                                    

Khodijah menghela napas dengan berat entahlah dia sendiri tidak mengerti bagaimana dada nya terasa begitu tertekan. Gadis itu memejamkan matanya dalam memfokuskan pendengarannya pada gelak tawa putrinya dengan seorang pria yang sudah satu jam terakhir berada dirumah nya.

Itu permintaan putrinya 'Paman Baik' datang kerumah mereka.

Dan sudah sedari tadi pria itu bermain bersama Aisyah, sejak saat itu juga hati Khodij terus bertingkah aneh, jantung nya berdetak tidak karuan, perasaannya bergemuruh dan semua itu disebabkan kehadiran pria itu.

Setelah meyakinkan diri dan hatinya Khodijah segere mengangkat nampan berisi nasi goreng kesukaan putrinya. Biasanya dia akan membuat dua, tapi kali ini karna Abi bertamu cukup lama maka ia harus membuat tiga piring nasi goreng.

Mereka hanya bertiga? Itu karna Angga berada dirumah nya sendiri. Tapi mereka benar-benar hanya menemani Aisyah bermain, pintu utama juga terbuka lebar disana jadi itu tidak akan menimbulkan fitnah? Semoga saja!

"Wahh paman rasa, paman sudah mendengar Bunyi perutnya Aisyah"

Aisyah menggeleng perutnya sama sekali tidak berbunyi. Paman Abi saja yang asal menuduh. Walau begitu gadis kecil itu tidak menyangkal bahwa dia memang sedang lapar.

"Bunda masak apa?"

"Nasi goreng kesukaan Aisyah"

Bocah itu bersorak bahagia dan dengan segera dia melahap sesendok nasi goreng yang dibuat bunda nya dengan cinta.
"kau juga membuat untuk ku kan?"

Khodijah mengangguk sambil menunjukkan satu piring yang memang ia buat untuk Abi. Kemudian Khodij juga mengambil satu piring lain kemudian duduk pada sofa. Dan kalian bisa tebak? Pada akhirnya Khodij bukan sibuk dengan nasi goreng nya tapi malah fokus menatapi dua manusia yang saling suap-suapan sambil tersenyum bahagia. Lagi-lagi Khodij merasa terabaikan.

Khodij terus berusaha agar tidak berteriak dan menghentikan kegiatan mesra putrinya dan sang paman baik. Tapi semakin lama keduanya malah menunjukkan sikap menjengkelkan. Bisa-bisa nya mereka mengabaikan Khodij dan seolah-olah dia ini transparan. Mereka malah asik saling memanja satu sama lain.

Setelah menghembuskan napas nya dengan kasar Khodij memilih bangkit dan berjalan menuju halaman belakang rumah nya, dia sangat marah saat ini. Tapi percayalah bahwa semua ekspresi yang ditunjukkan Khodij terekam baik dimata Abi. Pria itu hanya mau bermain sebentar, karna dia benar-benar suka saat mendapati wajah cemberut Khodij seperti tadi.

Tapi sebenar nya dia sengaja melakukan semua ini, tujuannya adalah agar dia memiliki waktu berdua sebentar saja bersama gadis itu karna Abi butuh penjelasan atas segalanya. Tentang semua yang terjadi 9 tahun terakhir.

Karna itu Abi meminta izin sebentar pada Aisyah kemudian menyusul Khodij kehalaman belakang.

Abi tersenyum saat mendapati gadis itu tengah mengoceh sendiri pada tanaman dihadapannya.

"Eekhem!!"

Dengan gerakan cepat Khodij berbalik. Dan betapa terkejut nya dia saat mendapati orang yang sedari tadi dia caci maki sudah berdiri di hadapannya.

"Kau? Apa yang kau lakukan disini?" gugup Khodij

"Aku? Aku hanya nemastikan bahwa kau tidak menjadi strees karna kecemburuan?"

Khodij menganga tidak percaya? Apa katanya? Dia menjadi strees karna kecemburuan? Ayolah? 9 tahun berlalu tapi sikap menyebalkan Abi tidak berkurang sedikit pun?

"Aku tidak strees juga tidak sedang cemburu!" ucap Khodij menegaskan

"Yang ku tahu seseorang yang berbicara pada tanaman apalagi sampai mengomel pada mereka adalah sebuah ketidaksempurnaan pada bertumbuhan otak?"

KHODIJAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang