Truly Last

2K 131 13
                                    

Bismillah.
Assalamualaikum.

Last part dari KHODIJAH. Semoga terkenang dan bermanfaat.

Selamat membaca. Enjoy yahh!❤

..............

"Mari mencintai dalam ketaatan"

NAIMATUL KHODIJAH. REVAN ABINDE JACKSON.




Khodijah menghela napas. Sesaat dia menyadari jika semua yang ada dimasa lalu tidaklah benar-benar menjadi lampau. Faktanya segalanya kini ada didepannya, mereka merangkak untuk bisa berdiri dihadapan Khodijah lagi.

Beberapa detik yang lalu pria yang sama baru saja melontarkan pertanyaan dan permohonanan yang sama seperti dulu, itu tidak jauh berbeda saat pria itu melakukannya di polandia. Dan hal yang sama juga kembali terjadi pada Khodij, keraguan, pertarungan hati dan jiwa nya, perasaan Khodij benar-benar seperti saat itu.

"Jadilah istri ku Kho"

Khodij tidak mengerti bagaimana segalanya bisa terulang kembali. Tapi yang benar-benar dia tidak mau lalui lagi adalah, dia kembali berdiri diantara dua pilihan. Tuhan nya, ataukah pria dihadapannya.

"Kumohon jawab aku, jadilah seseorang itu Kho. Jadilah wanita dalam hidup ku. Aku mencintai mu"

Khodij tau itu. Hanya saja..

Saat keduanya sibuk dengan perasaan masing-masing adzan dzuhur berkumandang jelas ditelinga mereka. Baik Abi maupun Khodij terdiam hingga adzan selesai.

Saat ini Khodij butuh Allah, saat ini dia benar-benar butuh tuhan nya.
"Biarkan aku menemui Tuhan ku. Mungkin saja aku menemukan jawaban didalam rumah nya!" saat ini, itu saja keyakinan Khodij. Dan dia bisa menjawab segalanya setelah dia menemui Allah dalam sholat. Mungkin seperti nabi muhammad sallallahu alaihi wasallam, semoga Allah menghibur Khodij dalam sholat.

Khodij melangkah meninggalkan Abi. Rasanya dia baru bisa bernafas dengan baik setelah lama dicekik oleh perasaan sesak nya, seolah-olah bertatap muka dengan Abi adalah menemui kabut asap tebal yang menghalangi jiwa nya untuk bernapas.

Kali ini! Ku mohon agar segala urusan hati ku menjadi tanggungan mu ya rabb. Jadikanlah bibir ku menjawab apa yang jadi kehendak mu nanti nya.

Assalamualaikum warahmatullah
Assalamualaikum warahmatullah.

Lambat laun semua orang mulai meninggalkan masjid. Hanya Khodij yang seolah takut untuk beranjak dari tempatnya. Atau mungkin benar dia takut untuk menghadapi hal diluar sana hingga ia hanya ingin duduk termanggu didalam masjid.

Atau-..

Sebenar nya bukan hanya Khodij. Allah yang menginginkan agar dua manusia yang saling terhubung dalam perasaan berakhir duduk didalam masjid tanpa mau beranjak dari tempat nya.

Jika Khodij memilih untuk menutup mata dan bercerita didalam hati nya. Abi memilih untuk menengadahkan tangan nya dan meluruhkan jiwa nya bersama doa yang ia panjatkan kali ini.

Keduanya sibuk dengan alasan yang sama.
Allah tahu segalanya, tentang perasaan mereka dan hati mereka.

Perlahan Khodij membuka matanya. Dia hanya menyerahkan segalanya pada rabbi. Dia percaya segala yang Allah atur lebih baik dari apa yang ia rencanakan.

Setelah melepas mukenah nya Khodij bangkit berdiri. Tepat saat dia mengangkat pandangannya hatinya bergetar kuat oleh tatapan mata seseorang di saf laki-laki dimasjid ini.

Dinding pembatas antara saf laki-laki dan perempuan yang tinggi nya hanya sampai dipinggul Khodij tidak mampu menghalangi wajah pria itu. Perlahan Khodij melangkah mendekati, dia hanya ingin apa yang ia lihat bukan lah sebuah mimpi atau fatamorgana yang mengelabui nya.

KHODIJAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang