KHODIJAH (SELESAI)

untuk cinta

Terimah kasih telah mencintaiku.
Dan maaf karna perasaanku hanya bisa bersembunyi dibalik senyumku

Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini pun Khodij tidak ingin mengecewakan Allah dengan tidak memenuhi panggilannya disepertiga malam. Nikmatnya tahajjud adalah hal yang dirindukannya setiap malam, rasa nyaman, kedekatan dengan Allah, semua itu yang membuat Khodij berusaha selalu menjaga sholat malamnya.

Tiba saat nya Khodij menengadahkan kedua tangannya, menutup matanya dan hatinya mulai menyapa Tuhan nya dengan lembut.

Begitu panjang kisah gadis itu kali ini, begitu lama ia bercerita segalanya pada Allah, ada banyak yang ia beritahu Allah dalam do'anya karna dia tahu diwaktu inilah Allah datang, menemui hamba-hambanya, mendengar keluh kesah mereka, merengkuh mereka, kemudian memberikan solusi terbaik.

Dan sama sekali Khodij tidak ingin kehilangan kesempatan untuk itu.

Dan sama seperti setiap kali Khodij melakukan ini, satu hal yang tidak di dapatkannya kecuali saat menemui Allah adalah ketika dia mendapati hatinya terlepas dari segala sesuatu yang mengikatnya. Ketika Khodij merasa lebih tenang dan kekhawatirannya menghilang.

Itulah yang menjadi alasan khodij menghiasi sepertiga malamnya dengan tahajjud.

Usai dengan sholat dan tilawah beberapa ayat, Khodij memutuskan untuk menunggu sampai subuh dengan duduk didekat jendela kamarnya. Dia menatap lurus kearah kerlap kerlip bintang yang bertebaran diatas langit malam. Mereka bersinar indah dan seolah menari diatas sana.

Ciptaan Allah yang satu ini memang sangat indah untuk dipandangai. Ada begitu banyak kata untuk memaknai bintang, perjuangan, cinta, kasih sayang, kebahagiaan dan masih banyak lagi makna-makna dari bintang. Tidak heran jika banyak orang yang menyukainya, menjadikannya lambang dari suatu perasaan.

Untuk Khodij sendiri Bintang berarti 'Kemenangan'. Menurutnya untuk bisa hadir dengan sinarannya yang jernih bintang perlu sabar, menunggu hingga malam tiba, terkadang juga jika hujan turun, bintang tidak akan bisa bersinar. Karna itu untuk menjadi bintang itu tidak mudah, ketika berhasil itu adalah kemenangan.

Terang saja seketika pikiran khodij melambung menuju kejadian bersama Abi.
Sekilas khodij berfikir entah kapan dia bisa menemui kemenangannya atas perasaannya sendiri, entah kapan khodij bisa mendapati hatinya telah bersama takdir yang sesungguhnya, entah itu bersama Abi atau bersama yang lain. Tapi hingga saat ini Khodij masih terus berharap bahwa yang akan ia akui sebagai kemenangannya adalah pria itu, Abi.

"Aku mencintai mu"

Khodij tersenyum samar. Entahlah apa arti dari senyuman itu sama sekali tidak terdefinisikan, disana ada bahagia, sakit, khawatir juga ada kelegaan. Khodij tidak tahu harus seperti apa.
Meski Khodij juga sangat ingin menegaskan bahwa dia punya rasa yang sama, fakta-fakta itu lebih cepat menyerang dan menghentikan Khodij tanpa sempat berkata-kata.

Dan pada akhirnya Khodij hanya bisa mengatakan.

"Kalau begitu, terimah kasih telah mencintai ku!"

Walau hari itu Khodij mengatakannya dengan senyuman, tapi entahlah, seolah Khodij tengah memukuli hatinya sendiri dengan membabi buta kala ia mengatakan itu semua. Lantas apa sebanarnya yang diingin oleh gadis ini? Ketika dia memiliki banyak kesempatan menyampaikan perasaannya, dia memilih diam dan kembali tersiksa atas pilihannya sendiri?

Yahh, mungkin karna memang tidak ada orang yang bisa memilih antara Tuhan dan orang yang diciptakannya.

terimah kasih telah mencintai ku