Q.S maryam. 48

1.4K 114 0
                                    

"Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang engkau sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku mudah-mudah aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku."

(Q.S Maryam. 48)

Pagi tiba dengan indahnya, cahaya yang ilahi titipkan dalam matahari mulai bekerja seperti biasa, memberikan semangat pada manusia dengan pancaran sinarnya yang menyilau. Semerbak wangi dari bunga-bunga yang bermekaran menjadi incaran kumbang yang lapar, tentu saja dalam diam bungan-bunga itu ikhlas berbagi sarinya.

Namun kali ini semua hal itu tidak menarik perhatian gadis tertutup, semangat gadis itu meredup, bahkan kali ini senyum menawan itu hanya sesekali timbul.
Perasaan gadis itu masih sama, perasaannya tidak berubah sedikitpun meski telah mengaduh begitu lama pada ilahi, tak bisa dia hilangkan kecewa, sakit, keraguan dan berbagai macam rasa yang tertuju pada akhir yang sama, dia tidak ingin bertemu.

Hari ini khodij kembali masuk bekerja di kantor. Setelah melewati pintu utama, perasaan membuncah dari dada khodij semakain menguat, detak jantungnya tak berirama kala berbagai fikiran timbul dibenaknya. Dengan segera khodij menepikan itu semua, dia segera berjalan menuju lift dan menekan tombolnya. Pintu terbuka bersamaan dengan seorang wanita yang keluar dari dalam, dia Hiba. Tapi khodij tak memperhatikan dia tak tersenyum pada Hiba, dia juga tak menyapa wanita itu.

Setelah masuk kedalam lift, Hiba ikut kembali masuk menekan tombol angka 5, sadar ada keanehan khodij mendongak, dia mendapati Hiba menatapnya horor.
"A-assalamualaikum bu"

"Waalaikumsalam, ada apa kenapa kau kikuk?"

"tidak, tidak ada apa-apa. Bagaimana kabar mu bu"

"Aku baik, dan. Aku tidak akan bertanya bagaimana kabar mu karna kuyakin kau akan berbohong, aku tidak ingin kau berbuat dosa"

"Berbohong?"

"Kau akan mengatakan kau baik-baik saja padahal sebanarnya tidak"

Khodij terkekeh, benar juga, syukurlah Hiba tidak menanyai keadaannya. Atau dia akan berakhir dengan dosa berkata bohong. Lagi pula khodij yakin, hiba yang termasuk wanita perasa pasti sudah tahu ada yang tidak beres dengan khodij. Beberapa detik terlewati dengan keheningan, hingga khodij tiba-tiba saja melontarkan pertanyaan pada hiba.

"Jika ada yang mengatakan hal tidak baik tentang islam, apa yang akan kau lakukan"

Sejenak tampak hiba berfikir. Sebelum menjawab, mereka membiarkan pintu lift terbuka dan kemudian berjalan bersama menuju ruangan khodij.

"Maka aku akan menjelaskan apa yang sebenarnya"

"Apa kau akan membenci orang yang mengatakan hal buruk itu?"

"Tidak. Aku tidak ingin membenci orang yang jelas-jelas tidak tahu"

Khodij mengernyit, dia menatap hiba dengan bingung. Hiba tersenyum kemudian melanjutkan penjelasannya.
"Mereka yang tidak tahu apa-apa tentang islam akan berkata sesukanya, akan berkata apa yang otak mereka tahu. Lalu jika kita membenci mereka, hal baik apa yang akan terjadi?" hiba bertanya.

Khodij menggeleng pelan, dia sendiri tidak yakin ada hal baik dari kejadian itu.
"tentu saja tidak ada hal baik disana. Yang ada hanya kau mendukung setan yang memengaruhimu, membuat mereka berhasil dalam menghasutmu. Dan lagi, dengan membenci orang-orang yang buta pengetahuan tentang islam, maka akan membuat persepsi mereka semakin buruk terhadap agama Allah"

KHODIJAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang