Kekaguman

1.9K 147 0
                                    

Gadis itu mengukirkan senyum dan melontarkan salam saat memasuki ruang kelasnya, beberapa temannya membalas senyum tetapi tidak salamnya  ah pastinya mereka tidak mengerti akan hal itu.

Khodij melewati beberapa meja untuk sampai dibagian belakang kemudian dia duduk ditempat nya sendiri. Khodij memandang keseisi kelas, teman-temannya sibuk berkumpul disatu tempat dan berdiskusi entah soal apa.

Khodij sibuk dengan dzikir didalam hatinya, beberapa teman sekelasnya mulai berdatangan memenuhi ruang kelas, hingga cellin mendekat dan bergabung dengan khodij.

"Mata mu agak bengkak, ada apa? Apa kau menangis?"

Khodij tersenyum menanggapi cellin dia gadis yang baik sangat perhatian orangnya.
"tidak aku tidak apa-apa, ini hanya karna aku menangis semalam"

"Dan kenapa kau menangis? Kau putus dengan kekasihmu?"

"Ahaha, itu tidak benar untuk apa aku menangis karna putus, lagipula aku tidak punya kekasih?"

"benarkah kupikir kau cantik bagaimana mungkin tidak punya kekasih"

"Terimah kasih memuji ku, tapi kau tahu dalam agamaku tidak ada kata pacaran"

Terlihat cellin meringis lalu mengangguk-anggukkan kepalanya entah apa yang dia fikir.

"tapi kenapa? Apa islam melarang penganutnya berhubungan? Yah maaf tapi kurasa itu agak aneh dan terlalu membatasi manusia. Itu fikiranku saja sebenarnya"

Khodij mengangguk. Dia mengerti orang-orang seperti cellin akan berfikir bahwa islam banyak menuntuk atas hambanya tapi tidak sebenarnya.

"islam tidak melarang umatnya untuk berhubungan, dia hanya melarang ada hubungan diluar pernikahan, tidak ada yang namanya pacaran tetapi islam memberikan sebuah solusi."

"solusi? Aku tidak mengerti?"

"Dalam islam tidak diperbolehkan berpacaran ada alasannya. Dan itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, menghidari fitnah dan hal-hal buruk lainnya yang mungkin terjadi jika seseorang berpacaran. Lalu islam memberikan solusi, menikahlah kemudian baru berpacaran. Maksudnya setelah menikah tidak ada lagi halangan, tidak ada lagi dosa dan tidak ada batasan karna itu setelah menikah kau bisa bertingkah laku seolah sedang berpacaran dengan pasanganmu. Baiklah apa yang sering kau lakukan bersama kekasihmu?"

"Makan bersama?"

"Kau tahu didalam islam saat kau sedang makan bersama pasanganmu, atau saat kau sedang makan berdua dengan suamimu kemudian suamimu memperhatikan wajahmu itu adalah pahala baginya."

"Benarkah? Hanya menatap wajah istrinya?"

"iya. Hanya dengan menatap. Ada banyak hal dalam islam yang begitu romantis yang dianjurkan untuk dilakukan dan itu bernilai pahala"

"Wow aku sedikit tertarik"

Khodij hanya tersenyum, begitulah islam sangat menarik dan mengagumkan. Agama rahmat ini bukan hanya sebagai kepercayaan tetapi juga tempat berbagai informasi dan kebaikan, tempat dimana setiap petunjuk kehidupan ada didalamnya.

***

Khodij berjalan menelusuri ibu kota menuju masjid, berjanji untuk kembali mengajar anak-anak halaqoh disana. Khodij terus berjalan sebelum akhirnya seseorang dari arah samping menyapa dengan sedikit berteriak.

Khodij menoleh dan mendapati Dia berjalan mendekatinya.

Dia? Pria itu lagi, Abi!

"Hai. Kita bertemu lagi?"

Khodij tersenyum halus. Lalu mengangguk dan menjawab "Senang bisa bertemu mu lagi." sambil menangkupkan tangannya.

"Apa seperti ini kebiasaan mu?" tanya abi sambil ikut-ikutan menangkupkan tangannya didepan dada dengan kesal.

KHODIJAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang