tentang Abi

1.8K 142 0
                                    

"Awalnya aku tidak mengenal rindu, hingga hanya denganmu aku merasakan hal itu"










Pria itu berjalan memasuki rumah mewahnya dengan gontai, hanya melirik sekilas pada keluarganya yang berkumpul di dedapan tv, tapi sebuah sapaan menginstruksi dirinya agar berhenti dan detik itu juga ia berhenti.

"Kemarilah dan bergabung"

Abi melangkahkan kakinya kearah dimana orangtuanya berada dan duduk di single sofa yang ada berhadapan dengan adiknya eric

"Kau dari mana?" tanya daddy nya

"hanya berjalan-jalan"

"Dan bagaimana perusahaan"

"Baik, tidak ada masalah sama sekali"

Daddy hanya mengangguk. Dia memang sudah percaya bahwa anaknya itu bisa diandalkan.
Keluarga abi terlihat begitu ramah dan saling menyayangi satu sama lain. Abi sendiri yang menjadi anak tertua diminta untuk mengurus perusahaan ayah nya dan setelah adiknya lulus kuliah nanti dia akan ikut andil dalam mengembangkan perusahaan tersebut.

Puas mengobrol dengan keluarganya, abi berjalan memasuki kamarnya dia mereba diatas tempat tidur yang empuk kemudian menatap langit-langit dengan gusar.
Pikirannya berkenala mambayangkan setiap senyum gadis tertutup, dia merasa ada hal aneh dengan dirinya lebih tepatnya didadanya, hatinya.
Perasaan dimana dia bisa mendapati hatinya bergejolak hanya karna senyuman gadis itu, atau hanya karna tingkah menggemaskannya.

Tapi apa sekarang abi merasa ingin melihat gadis itu lagi?

Tidak seharusnya sekarang dia istirahat karna besok dia harus kembali masuk bekerja dan membereskan pekerjaan yang sempat tertunda.

**
Pagi ini abi bangun dengan lesunya, segera memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhnya kemudian keluar lagi dan segera berpakaian dengan setelah kantor. Hari yang sibuk dimulai lagi, setelah memasang sepatunya abi mengepalkan kedua tangan dan sekilas menggumamakan do'a kepada sebuah patung kecil diatas meja kerjanya.

Dia segera menyambar tas laptop serta kunci mobil dan keluar dari kamar. Mom dan dad serta adiknya ia dapati tengah duduk dimeja makan sambil mengobrol entah tentang apa.

Abi bergabung disana menerima segelas susu yang mom nya sodorkan padanya, meminum susu itu hingga tandas dalam posisi berdiri. Setelah mengusap kasar rambut adik nya eric dia segera pamit untuk ke kantor.

Abi mengendarai mobil hitamnya membelah jalan kota warsawa menuju perusahaan yang dipimpinnya, sesampainya disana abi disambut dengan ramah, semua orang menunduk untuk memberinya penghormatan sesuai jabatan.
Abi bergegas masuk kedalam ruangannya yang ada dilantai 25, tak butuh waktu lama untuk sampai diruangan itu dengan menggunakan lift.

Abi segera melakukan aktifitas bekerja kala ia telah duduk dikursi, mengetik sesuatu di laptop yang menyala, menandatangani dokumen dan masih banyak lagi.

..

Pukul satu siang Abi mengakhiri pekerjaannya, setelah meeting terakhir dia merasa perutnya meronta minta diisi, saat akan meminta untuk diantarkan makanan suatu ingatan tiba-tina muncul begitu saja, membuatnya buru-buru berujar

"Hellen, saya akan makan diluar. Kau urus semuanya, oke"

"Baik pak, tentu saja"

Sesegera mungkin abi berjalan menuju mobilnya, memasuki mobil itu dan membawanya menuju sebuah resto.
Sesaat perasaannya bergemuruh tidak sabar untuk tiba di resto itu, tidak ingin ada penghalang menuju kesana karna disana dia berharap bisa bertemu dengan seseorang.

KHODIJAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang