10

1.9K 250 0
                                    

Kuliah hari ini pun selesai, HP di kantong dari tadi udah geter-geter mulu. Siapa sih ya?

Aku berjalan keluar kelas sambil merogoh HP di kantong celana.

Mas Katrok♡

Ampun...

"Halo? Aku baru aja selese kelas, apaan sih mas nih?" Tanyaku kesal, saat membuka percakapan.

'Sekali-sekali nyapa masnya yang baik kek.'

"Ya abis mas tuh nggak sabar. Udah tahu adeknya ada jadwal kuliah."

Pandanganku beredar dan tanpa sengaja menemukan Kak Yuta yang sudah berdiri di depan kelasku sambil melambaikan tangannya.

Aku hanya mengangguk sebagai balasan, lalu berjalan ke arahnya masih sambil menelfon Mas Taeil.

'Tumben banget selesainya agak lama, biasanya jam tiga udah selesai. Ini udah hampir jam empat.'

Gila ya, Mas Taeil posesif banget. Heran.

"Ampun, mas sampe tahu gitu jadwal selesai kuliahku. Ya tadi tu molor mas dosennya."

Kak Yuta asik menatapku yang masih mengobrol dengan Mas Taeil, aku otomatis mendorong wajahnya supaya berhenti menatapku.

Kak Yuta hanya tersenyum.

'Oh, gitu. Kamu hari ini ada jadwal latihan basket ya?' Tanya Mas Taeil yang sudah tahu aku menjadi manajer tim basket kampus.

Jangan ditanya, Mas Taeil sempat posesif habis dan tidak mengizinkan aku menjadi manajer tim basket. Kalau saja mama tidak campur tangan, aku pasti udah putus hubungan saudara sama Mas Taeil. Nggak akan aku akuin sebagai kakak lagi.

"Iya, kenapa?"

'Hati-hati ya dek, mereka semua cowo.'

"Yang bilang mereka cewe siapa sih mas? Elah..."

'Ya makanya, tetep waspada.'

"Mas nih tenang aja, mereka baik-baik. Lagian kalau macem-macem aku cabut aja. Pasti mereka kelabakan. Mereka butuh aku, mas. Tenang aja ya. Capek aku diposesifin mas terus." Aku berdecak kesal.

'Yaudah iya iya, ada apa-apa langsung hubungin mas ya.'

"Iyaaaa, udah ah aku mau lanjut ke lapangan."

'Hati-hati adekku, oh iya, kalau bisa kasih mas kontak salah satu anak basket...'

"Nggak usah." Aku segera memotong ucapan Mas Taeil. Kebangetan posesifnya.

Mas Taeil terdengar menghela napas panjang.

'Yaudah, hati-hati dek. Jangan lupa makan.'

"Iyaaaaaaa!" Setelah selesai menelfon aku kembali melesakkan HP di kantong celana.

"Mas Taeil?" Tanya Kak Yuta. Aku hanya mengangguk. Kak Yuta (lagi-lagi) tersenyum.

"Yaudah ayo, berangkat?"

Loving Nakamoto Yuta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang