Akhirnya tibalah kakak-kakak ganteng masuk ke ruang sidang. Empat-empatnya alias Kak Yuta, Kak Jo, Kak Jeff dan Kak Wingga kebetulan dapet jadwal jam yang sama. Mereka ganteng-ganteng banget pake setelan kemeja putih sama celana item. Hehehe...
"Do'ain ya yang," bisik Kak Yuta saat bersiap-siap untuk masuk.
Aku tersenyum dan mengangguk.
"Eh bentar, dasinya miring!" aku menahan tangan Kak Yuta yang sudah hendak beranjak masuk ke ruang sidangnya.
"Duileeee kaya penganten baru aje heran!" seru Kak Aksa ketika melihat aku tengah membenarkan dasi Kak Yuta.
"Bacot, Sa!" seru Kak Yuta yang kesal karena Kak Aksa menggodanya di saat yang salah. Wrong timing.
"Semangat ya kalian semua!" seruku yang disusul sorakan yang lainnya. Semoga lancar deh!
Hampir dua jam kami menunggu, akhirnya satu persatu mereka keluar dari ruang sidang. Tentu dengan membawa hasil yang baik. Yang terakhir keluar adalah Kak Yuta. Mukanya tegang banget sebelum akhirnya tersenyum lebar sambil mengangkat ibu jari. Lega banget! Rasanya pengen peluk Kak Yuta, tapi ya kali di kampus main nyosor aja ya kan? :(
"Selamat buat kalian semuaaaaa!" aku berseru senang sambil ber-high five dengan keempat orang yang baru saja melalui penentuan hidup dan matinya. Hehe...
Terakhir dengan Kak Yuta, ia memelukku singkat sambil mengusap kepalaku.
Aku tersenyum senang walaupun beberapa orang yang memergoki kami langsung bersorak mengejek. Nggak masalah, yang penting aku seneng sekarang.
Seperti biasa, tradisi salam-salaman dan ucapan-ucapan selamat dari teman-teman seangkatan beserta adik-adik tingkat harus dilaksanakan setelah acara sidang selesai. Aku pun menunggu Kak Yuta yang masih sibuk kesana kemari untuk berfoto dengan teman-temannya sambil aku berdiskusi dengan yang lain perkara membawa kating-kating ganteng ini ke rumahku untuk perayaan kelulusan.
"Yang!" seru Kak Yuta membuatku menoleh padanya, ia melambai memintaku untuk mendekat.
"Apa?"
"Foto bareng," ucapnya.
"Ohh..." aku mengangguk, lalu mendatanginya untuk berfoto berdua juga berfoto dengan teman-temannya.
"Heh, Yuta!" tiba-tiba suara seorang bapak-bapak berhasil membuat kami semua menoleh. Ternyata Pak Biggie yang baru keluar dari jurusan.
"Ya pak?" Kak Yuta menjawab santai walaupun suara Pak Biggie serem banget.
"Habis ini cari kerja dulu, jangan langsung nikahin Alisha! Awas kamu ya," serunya serius namun berhasil membuat semua yang mendengar bersorak mengejek kami.
"Siap Pak!!! Beres!" seru Kak Yuta disertai tawa tengilnya.
"Apasih Pak?" aku yang sudah jelas merasa malu, berseru pada Pak Biggie yang berjalan kembali masuk sambil melambaikan tangan dengan tengil. Ya, Pak Biggie adalah salah satu dosen yang asik di kalangan mahasiswa walaupun usianya sudah tidak muda. Namun ia selalu bisa merangkul mahasiswa-mahasiswanya dengan akrab. Apalagi kalau udah liat aku sama Kak Yuta, tengilnya suka kumat. Hhh...
Terakhir, sesi foto-foto dengan anak-anak basket sebelum kami menjalankan rencana surprise party.
"Udah nih, kita balik sekarang?" tanya Mark.
"Yoi, bubar bubar..." ucap Jeno.
"Ngumpul dulu deh, masa gini doang!" seru Kak Aksa.
"Rumah Al, gas!" Echan berteriak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Nakamoto Yuta [✔]
FanficBukan sebuah cerita yang apik, hanya sebuah cerita sederhana yang mengisahkan romansa percintaan seorang mahasiswi baru dengan kakak tingkatnya. Sebuah kisah klasik yang mungkin sudah banyak orang mengalami. Sebenernya nggak ada yang spesial dari ki...