Pemanasan, guys. Konflik mulai muncul. Happy Reading!!
**
Dua bulan sudah berlalu, sekitar kurang lebih sebulan lagi UAS akan diadakan.
Selama dua bulan ini juga hubunganku dan Kak Yuta semakin lengket? Cringe nggak sih? Yaudah, diralat bahasanya. Hubungan kami menunjukkan banyak perkembangan. Duh, kaya janin dalem perut aja. Ya pokoknya aku sama Kak Yuta baik-baik aja. Yah, kaya anak muda yang lagi pdkt pada umumnya lah. Anter-jemput, makan bareng, jalan-jalan, ngerjain tugas yang berkedok ngafe, nonton, dan lain-lain. Klasik, kalian pasti tahu lah. Hehe. Tapi, memang kami lebih memilih perlahan-lahan menjalani semuanya. Kak Yuta juga belum ada tanda-tanda mau nembak. Aku pun nggak terburu-buru, kami menjalaninya dengan santai dan menikmati prosesnya. Biar lebih greget, hehe. Mencari banyak alasan yang bisa buat kita mempertahankan hubungan ini nantinya.
Setelah kuliah selesai, aku mengecek HP. Melihat chat yang masuk dari Kak Yuta beberapa menit yang lalu.
Ajinomoto Yuta
[Dimana, Sha? Aku sendirian di kantin. Kesini dong.][Ngapain juga sih mamas sendirian di kantin. Pulang aja.]
Ajinomoto Yuta
[Males pulang, aku ada kelas sore. Nanggung. Baru aja selese nemuin dosen juga bahas proyek penelitian. Aku tau km udah selese kelas kan?][Iya, baru aja selese nih. Yaudah aku kesana. Tunggu ya kakanda.]
Ajinomoto Yuta [Aku tunggu kehadiranmu, adinda.]
[Insert vomit emoticon]
"Gue ke kantin ya? Mau ikut nggak?" Tanyaku pada Caca.
"Lah, ngaps? Kan udah kelar kuliah?" Caca menatapku bingung.
"Kak Yuta minta di temenin sebelum dia ada kelas." Aku tersenyum kaku. Mengantisipasi kata 'bucin' yang aku yakin akan segera meluncur dari mulut Caca.
"Bucin! Nggak ah, nanti gue jadi kamcong." Keluh Caca.
"Ya, sekarang siapa yang nggak akan bucin sama Kak Yuta?" Aku tersenyum lebar. Tak memasukkan perkataan Caca ke dalam hati.
"Yaudah sana hush!"
Aku masuk ke kawasan kantin, dan dengan mudahnya menemukan Kak Yuta yang duduk seorang diri di sudut kantin. Aku tersenyum lalu segera mendekatinya."Kakanda, adinda datang." Aku menepuk pundaknya, lalu duduk tepat di sebelah Kak Yuta. Kak Yuta tersenyum lebar menyambutku.
"Udah makan?" Kak Yuta mengusap kepalaku, dan aku sudah sangat terbiasa dengan gesture itu. Udah nggak menghindar lagi, hehe.
"Masih kenyang, aku mau pesen batagor aja ah."
"Sha... itu makan."
"Bukan Kak, itu ngemil. Ngotorin mulut aja itu mah. Bentar." Aku segera beranjak untuk memesan batagor dan es milo. Hmm...
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Nakamoto Yuta [✔]
FanfictionBukan sebuah cerita yang apik, hanya sebuah cerita sederhana yang mengisahkan romansa percintaan seorang mahasiswi baru dengan kakak tingkatnya. Sebuah kisah klasik yang mungkin sudah banyak orang mengalami. Sebenernya nggak ada yang spesial dari ki...