Such a short update. But, please enjoy! ^^
Satu minggu berlalu. Setelah Kak Yuta berangkat ke Jepang, aku pun pulang ke Solo dijemput Mas Taeil dan Aliya hari itu juga.
Dan hari ini, satu hari setelah natal, aku memiliki janji temu dengan teman-teman SMA-ku termasuk Caca di salah satu Mall di Solo.
"Udah pada nyampe sana?" Tanyaku pada Caca setelah kami memasuki mobil.
"Udah katanya." Caca yang duduk di sebelahku mengangguk.
Saat aku menyalakan mesin mobil, HPku ikut berdering kencang mengagetkan kami berdua.
"Anjir kaget gue!" Seru Caca.
Aku mengambil HPku dan menatap layar HP. Video call dari Kak Yuta.
"Uluuuuh posesif banget elah." Celetuk Caca.
Aku hanya tertawa pelan lalu mengangkat panggilan video tersebut.
"Sayang..." Ucap Kak Yuta.
"Nggak usah sayang-sayang, ada aku disini!" Seru Caca nyolot.
Aku tertawa terbahak-bahak.
"Maaf lho, jombs." Jawaban Kak Yuta membuatku semakin terbahak.
"Mau kemana kok di mobil?" Tanya Kak Yuta.
"Kan aku udah bilang mau ketemuan sama temen-temen SMA ku." Jawabku sambil memperhatikan layar HP lekat-lekat. Baru kerasa banget kangen Kak Yuta.
Aku pikir dua minggu bakal kerasa sebentar. Ternyata nggak. Call me bucin or whatever. Aku pun nggak menyangka akan ngerasa sekangen ini sama Kak Yuta.
"Siapa aja?"
"Aku jelasin juga kamu nggak akan tahu kan? Yang kamu tahu cuma Caca." Aku terkekeh.
"Cowoknya ada?" Tanya Kak Yuta posesif.
"Ada lah... kenapa? Posesif banget. Heran."
"Tenang kak! Pacarnya aku jagain biar nggak genit. Nggak usah khawatir. Aku laporin kalau dia aneh-aneh." Caca menongolkan kepalanya di layar HP.
"Bener ya, Ca. Gue pegang omongan lo. Janji?"
"Janji!"
"Elah nggak percayaan banget sama pacarnya, aku nggak akan ngapa-ngapain. Kamu tu di Jepang ngapain? Ketemu cewek-cewek seksi kan disana?" Aku memutar balik pertanyaan.
"Not my type. Tipeku kan cewek-cewek imut Korea macem kamu." Kak Yuta tersenyum.
"Gombal. Udah ah mau berangkat. Udah ditungguin temen-temen. Dah, ayang." Aku tersenyum sambil melambaikan tangan.
"Yaudah iya, hati-hati ya." Kak Yuta tersenyum lebar setelah aku memanggilnya dengan sebutan 'ayang'. Kejadian sangat langka atau bahkan nyaris tidak pernah aku memanggilnya sayang. Hehe.
"Okay, take care there. Bye."
"Bye..."
"Uluuuuh, sejak kapan manggil ayang-ayang gitu!" Tanya Caca.
Aku memakai sabuk pengaman dan mulai menginjak pedal gas perlahan keluar dari halaman rumah.
"Jarang, Ca. Jarang banget gue manggil kaya gitu." Aku tertawa.
"Cringe." Caca meringis ngeri.
"Iya emang, tapi doi suka kesel kalau gue nggak mau manggil kaya gitu. Hehe." Aku fokus pada jalanan di depan.
"Yaudah sih, Sha... Ngalah napa?"
"Belum kebiasa, Ca. Baru berapa minggu sih jadian. Belum genep sebulan. Masih canggung gue." Aku tersenyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Nakamoto Yuta [✔]
FanfictionBukan sebuah cerita yang apik, hanya sebuah cerita sederhana yang mengisahkan romansa percintaan seorang mahasiswi baru dengan kakak tingkatnya. Sebuah kisah klasik yang mungkin sudah banyak orang mengalami. Sebenernya nggak ada yang spesial dari ki...