38

1.1K 140 3
                                    

•••

Malam harinya, Kak Yuta baru membalas chatku. Aku menghela nafas lega tapi masih aja makan hati. Masih bete. Karena memang nggak biasanya Kak Yuta kaya gini. Aku nggak masalah kok kalau Kak Yuta sibuk ngurus KKN, aku bakal mengerti kegiatan dia. Tapi, yah... Alasan klasik para cewek setiap ngambek, paling nggak tuh kasih kabar. Kasih tau lah kegiatan hari ini kemana aja. Dan Kak Yuta nggak pernah nggak kasih kabar, baru kali ini aja dia ngilang hampir seharian. Di telfon juga nggak diangkat.

Ajinomoto Yuta
[Yang, aku di depan kos kamu. Keluar gih, aku bawain martabak manis]

Aku mengerutkan kening membaca chat dari Kak Yuta yang baru aja masuk. Tanpa membalasnya, aku beranjak untuk keluar mendatangi Kak Yuta.

Keluar dari gerbang kos, aku bisa melihat mobil Kak Yuta parkir di sebrang jalan. Sebenernya males nemuin Kak Yuta, tapi dia udah terlanjur dateng, yaudah.

"Bawa mobil? Nggak ngabarin kalau mau kesini, untung aku udah di kos," ucapku saat sudah ada di dalam mobil.

"Baru aja balik dari survey lokasi," jawab Kak Yuta.

"Sampe malem gini, seharian nggak kasih kabar juga. Tumbenan banget," aku menatap Kak Yuta yang juga tengah menatapku.

"Maaf, aku tau kamu bete. Maaf ya," Kak Yuta menatap dengan tatapan merasa bersalahnya.

"Ya emang bete, nggak bisa apa ngabarin dulu gitu mau pergi kemana, biar aku nggak kepikiran."

"Iya, maaf."

"Hmm..." aku hanya menggumam.

"Martabak yang," Kak Yuta menyodorkan kotak martabak manis kepadaku.

"Murah banget aku ya, seharga martabak manis."

"Yang..."

"Bercanda."

"Dimakan gih..."

"Kamu udah makan belum?" aku menerima kotak martabak manis dari Kak Yuta sambil masih menatapnya.

"Udah tadi."

"Sama siapa?"

"Hmm... Temen-temen KKN."

"Oh..."

Diam... Nggak tau kenapa ini canggung banget. Nggak enak suasananya. Entah aku yang sensi atau emang begini keadaannya.

"Yaudah, kamu pulang aja istirahat kalau gitu. Keliatan capeknya kamu. Jaga kesehatan, bentar lagi UAS terus langsung KKN kan? Makasih juga martabaknya, nggak usah repot-repot nganter martabak kesini kalau kamu udah capek gitu."

Kak Yuta mengangguk, "nggak yang, nggak ngerepotin."

"Sebenernya aku kangen banget, tapi kamu udah capek gitu. Yaudah gih pulang aja buru istirahat. Dah, yang... See you."

Nggak nunggu jawaban dari Kak Yuta, aku segera turun dan kembali masuk ke kos. Serius, ini kali pertama keadaan yang super canggung selama kami pacaran. Nggak tahu kenapa, rasanya kaya ada yang ngeganjel tapi aku nggak ngerti apa. Gitu juga Kak Yuta, dia kaya nahan sesuatu tapi aku juga nggak ngerti. Ah, nggak tahu ah! Pusing.

--

Kuliah hari ini terasa lumayan bikin bosen, dosennya juga main ngomong terus yang jatuhnya malah bikin ngantuk. Berhubung duduk di posisi strategis, aku mengeluarkan HP untuk menghilangkan rasa kantuk. Sekedar membuka Instagram buat liat foto-foto cowok Korea hehehe. Ngilangin ngantuk cara sederhana.

Saat jari ini menekan fitur explore, ada satu foto yang mencolok langsung menarik perhatianku. Aku menekan foto tersebut dan langsung terlihat jelas siapa saja yang ada di foto. Lima wajah asing dan satu wajah yang sangat aku kenal. Iya, mukanya pacar aku sendiri. Kayanya ini foto dia bareng temen-temen KKNnya. Karena terlihat dari tag location di atas foto, yaitu nama daerah tempat Kak Yuta KKN besok. Sudah jelas ini foto kemarin. Kak Yuta juga keliatan udah nge-like foto, mungkin karena itu foto ini masuk ke exploreku.

Loving Nakamoto Yuta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang