13

1.6K 222 8
                                    

Happy Reading, you guys! (´∧ω∧`*)

**

Akhir pekan tiba. Sesuai yang dijanjikan Mas Taeil, keluargaku datang untuk berlibur. Setelah makan siang di Restoran Fancy yang lagi ngehits banget di Jogja, Aliya merengek minta jajan di mall. Akhirnya sore ini, kami pergi ke sebuah Mall di pinggiran ringroad utara. Katanya papa sudah janji membelikan Aliya tas dan sepatu. Ya... kelemahan papa adalah tidak bisa menolak permintaan anak-anaknya.

Aku, Aliya dan Mama masuk ke salah satu tenant yang menyediakan tas dan sepatu. Selagi mama menemani Aliya memilih sepatu, aku melihat-lihat sepatu di bagian yang lainnya. Lucu-lucu. Mau beli juga. Hehe.

Saat mencoba salah satu sneakers, tiba-tiba ada seseorang mendekatiku lalu mencolek lenganku. Aku refleks menoleh dan sedikit terkejut melihat Kak Yuta sudah tersenyum di hadapanku.

"Kak?! Ngapain? Katanya lagi makan sama Kak Wingga?!" Tanyaku.

"Makannya udah, pas mau balik tiba-tiba Wingga ngajak mampir sini dulu karena mau nyari sepatu. Mumpung lewat katanya." Jelas Kak Yuta.

"Mana Kak Wingga?" Aku menoleh-noleh mencari sosok Kak Wingga.

"Itu tuh lagi duduk nyobain sepatu." Kak Yuta menunjuk.

"Oh iya. Berdua aja?"

"Iya, sayang." Jawab Kak Yuta.

"Kak!" Aku mencubit pelan tangan Kak Yuta.

"Aduh, duh.." Kak Yuta meringis.

"Macem-macem." Omelku.

"Nggak nyangka bakal ketemu kamu. Kangen." Kak Yuta tersenyum lebar.

"Sha... siapa?" Tiba-tiba mama udah di belakangku. Otomatis aku dan Kak Yuta terkejut lalu sama-sama salting. Kok pas banget Kak Yuta habis aja bilang 'kangen', gawat kalau mama denger.

"Eh, mam. Kenalin ini Kak Yuta, kakak tingkatku. Kapten basket hehe." Ucapku memperkenalkan Kak Yuta ke mama. Mengusir segera rasa salting ini. Biar mama nggak curiga.

"Kak, ini mama." Ucapku berganti pada Kak Yuta.

Beneran deh, suasananya kaku. Kak Yuta keliatan banget tegangnya.

"Yuta, tante." Kak Yuta menyalami mama sambil sedikit membungkuk.

"Kok ganteng? Ganteng Jepang." Mama tersenyum setelah menyalami Kak Yuta.

"Iya mam, emang orang Jepang." Jawabku, Kak Yuta tersenyum lebar.

"Anak tante juga cantik-cantik. Cantik Korea." Balas Kak Yuta. Aku melotot mendengar jawaban Kak Yuta. Bisa-bisanya gombal di depan mama.

"Bisa aja kamu." Mama tertawa sambil menepuk pelan pundak Kak Yuta.

"Sapa neeehhh?! Pacar kak Shasha??" Tiba-tiba Aliya sudah menyempil diantara kami.

"Dek!" Aku menyikut pelan perut Aliya. Kak Yuta tertawa.

"Kak, kenalin ini adekku. Aliya." Ucapku datar.

"Yuta." Kak Yuta giliran menyalami Aliya.

"Aliya." Aliya tersenyum sambil menjabat tangan Kak Yuta.

"Soon to be pacar kakak kamu." Imbuh Kak Yuta di depan mama juga.

Rasanya aku ingin menjambak rambut gondrong Kak Yuta. Kesel!!

Nggak bisa berkata-kata, aku hanya menunduk sambil memijit pelipisku.

"Wah!! Kan!! Pantes gerak-geriknya tuh keliatan!" Seru Aliya. Aku masih diam dan menunduk.

Loving Nakamoto Yuta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang