🍓2

9K 476 52
                                    






Pagi ini jennie bangun lebih dulu. Ia hendak bangun namun lim menahan tangannya...

"Sayang kamu mau kemana..?" Ucapnya masih dalam mata tertutup.

"Aku mau buatin kamu sarapan. Mau ngantor kan..?" Tanya jennie padanya. Lim malah menarik jennie hingga kini jennie diatasnya.

"Aku sarapan roti aja. Masih mau kayak gini dulu." Ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur. Ini yang jennie suka, lim menempel padanya dan tak jauh-jauh darinya.

"Nanti kamu telat ke kantor boo... bangun yuk.." ucap jennie kini mengelus pipi lim. Lim masih saja terpejam tanpa menghiraukan jennie yang menyuruhnya bangun. Jennie menggodanya dengan memainkan kedua pipi lim. Lim yang kesal kini membalikkan badannya hingga jennie dibawahnya.

Ia memandangi wajah jennie hingga berhenti dibibir mungil istrinya. Diusapnya lembut pipi jennie hingga beralih ke bibir jennie. Ia memainkan bibir mungil istrinya dengan jarinya.

"Cantik.." ucapnya pelan. Jennie hanya tersenyum dan tangannya terulur membelai pipi suaminya.

"Maaf udah sering abaikan kamu untuk pekerjaan aku. Aku tau aku salah. Tapi aku juga bingung posisinya emang pekerjaan aku lagi banyak banget sayang. Aku janji akan secepatnya selesaikan pekerjaan aku, habis itu aku mau libur buat kamu.." ucap lim pelan dengan wajah yang penuh penyesalan. Jennie pun terdiam memandangi wajah suaminya yang terlihat sedikit murung.

"Boo, aku gak marah kamu kerja. Tapi tolong inget aku. Jangan kamu kayak kemarin abaikan aku sampe ditinggal ke swiss. Aku juga butuh perhatian kamu, aku sendirian disini boo.." ucap jennie. Lim pun kembali menyesal mendengar pernyataan jennie.

"Udah gak usah disesali. Aku cuma minta kamu jangan terlalu keras kerjanya sampe aku diabaikan." Ucap jennie. Lim langsung mengecup bibir jennie dan melumatnya. Jennie pun membalas perlakuan suaminya itu.

Lim pun melepas pagutan mereka dan duduk bersandar dikepala ranjang. Ia menepuk pahanya mengkode jennie agar duduk dipangkuannya. Jennie kini telah duduk dipangkuan lim dan menyandarkan dirinya di dada lim.

"Boo.." panggil jennie pelan.. lim hanya berdehem menjawab jennie. Jennie diam tak melanjutkan ucapannya.

"Kenapa sayang..?" Ucap lim lembut. Jennie hanya menggeleng sambil mengeratkan pelukannya.

"Ah, aku hampir lupa sayang. Besok malam aku ngadain acara makan malam sama orang kantor buat rayain pernikahan kita sekalian ngenalin kamu secara resmi karna udah jadi istri aku. Kamu mau kan..?" Tanya lim pada jennie. Jennie mengerutkan dahinya karna menurutnya ini terlalu mendadak.

"Kenapa gak bilang aku dulu...?" Tanya jennie. Lim pun tersenyum kikuk mendengar ucapan jennie.

"Mian sayang. Kemarin kan kamu cuma aku kenalin sama karyawan aku. Kali ini aku mau ngenalin kamu secara resmi dan nanti juga ada rekan bisnis aku. Gapapa kan..?" Tanya lim dan jennie mengangguk.

"Berarti aku harus dandan yang cantik dong.." ucap jennie. Lim hanya terkekeh lalu mengecup pipi gembul istrinya.

"Kamu mau gimanapun tetep cantik sayang.."

"Iya, sama flamingo aja cantikan aku yakan..." ucap jennie merusak moment romantis mereka. Astagaaa.... lim sampai tak bisa bicara lagi melihat istrinya. Ia juga tak bisa menyela ucapan sang istri karna istrinya sedang datang bulan yang moodnya gampang berubah.

"Semalam suho dan somi juga ngabarin katanya mereka bakal kesini. Jadi sekalian aku ngundang mereka diacara makan malam itu." Ucap lim lagi.

"Oh iya,? Apa mereka sudah menikah boo..?" Tanya jennie

Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang