"Kau bilang kita sudah menikah. Namun aku tak pernah melihat foto pernikahan kita. Apa kita tak memilikinya...?" Pertanyaan lim sukses membuat tzuyu bungkam. Bagaimana memiliki foto pernikahan..? Menikah dengan lim saja tak pernah. Kini ia benar-benar bingung bagaimana menjawabnya.
"Mmm... ada sayang. Tapi... tapi fotonya tertinggal dikorea. Yah, nanti kalau kita ke korea kamu pasti lihat." Ucap tzuyu beralasan agar lim tak membahas masalah itu lagi. Lim hanya mengangguk menerima alasan tzuyu.
"Sudah berapa lama kita menikah..?" Tanya lim lagi. Oke, kini saatnya tzuyu memulai semua penyamarannya.
"Baru menginjak 3 bulan." Ucap tzuyu singkat berharap lim tak bertanya yang aneh-aneh lagi.
"Apa kau sudah mengandung..?" Tanya lim lagi. Tzuyu menghela nafasnya mencoba kembali beralasan.
"Sayang, bagaimana aku bisa mengandung. Kita baru melakukan sekali tapi kamu sudah sibuk dengan pekerjaan kamu. Dan tak lama kamu kecelakaan membuat kamu seperti ini." Ucap tzuyu hendak menangis. Padahal ia menangis agar lim iba dan tak bertanya macam-macam lagi. Semua jawabannya bohong seakan semuanya sudah ia atur skenarionya.
Tzuyu jelas masih ingat bahwa kelemahan lim adalah tak tega melihat wanita menangis. Dan benar saja. Lim kini terdiam tak berani menananyakan apapun pada tzuyu. Bahkan kini dirinya merasa bersalah.
Setelah mereka puas berkeliling, tzuyu mengajak lim pulang. Mereka pun memutuskan untuk beristirahat setelah mereka makan malam. Tzuyu dan lim sudah berbaring diatas ranjang. Tzuyu tertidur dengan memeluk lim dari samping, dan kini ia sudah berada dialam mimpinya.
Sementara lim yang masih belum bisa tidur kini menatap tzuyu. Banyak pertanyaan yang ada diotaknya untuk ia tanyakan. Ia perlahan bangkit dari ranjang dan turun kebawah untuk membuat segelas coklat panas. Setelah selesai, ia membawa secangkir coklat panasnya dikamar mereka.
Dipandangnya sekeliling ruangan itu, ruangan yang tampak asing baginya. Semua perlakuan manis tzuyu padanya, sama sekali tak berarti apa-apa baginya. Tak ada yang special dan tak ada yang luar biasa biarpun tzuyu sudah melakukan hal yang manis untuk lim.
Sering kali hatinya khawatir. Khawatir akan keadaan seseorang. Tapi siapa..? Siapa yang dikhawatirkannya pun ia tak tau. Hanya perasaan ini seketika muncul tanpa ia tau apa alasannya.
-----------------------------------------------------------------
Hari ini adalah jadwal jennie untuk cek kehamilan. Usia kandungannya sudah menginjak 6 bulan, yang perutnya semakin membuncit dan sudah agak susah untuk bergerak.
"Sayang... anterin aku cek kehamilan yuk. Ini udah waktunya." Bujuk jennie pada lim yang masih saja main game.
"Sendiri ajalah. Aku masih sibuk." Ucap lim padanya. Jennie sebenarnya hendak menangis, namun ia tahan karna takut lim marah lagi.
"Yang kemarin kamu juga gak anterin aku sayang. Apa kamu gak mau lihat perkembangan anak kita.?" Tanya jennie masih memelas. Sementara lim mengacuhkannya dan fokus pada gamenya kembali.
"Sayangg...." rengek jennie lagi agar lim mau menurutinya.
Prannggg....
Lim melempar ponselnya hingga mendarat dikaca rias jennie dan membuat kacanya pecah. Sementara jennie kaget melihat perlakuan lim yang semakin kasar.
"KAN SUDAH KUBILANG AKU SIBUK. JANGAN TERUS MEMAKSAKU...." ucapnya lalu bangkit dari ranjang. Ia pun langsung mengganti pakaiannya membuat jennie semakin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Soul 2
RomanceLanjutan dari cerita jennie dan lim. Setelah menikah, jennie merasa tenang karna ia tak jauh lagi dari limario, suami tercintanya. Namun ternyata setelah pernikahan kebahagiaan yang dia dapatkan tak seperti yang ia bayangkan. Ditambah hadirnya sese...