Lucy dan chris berjalan cepat dilorong rumah sakit dengan keadaan khawatir. Setelah mendapat informasi dari perawat dibawah, mereka segera melangkahkan kakinya menuju IGD.
Sesampainya didepan IGD, pintu ruangan itu masih tertutup membuat mereka semakin gemetar. Tak lama kemudian muncullah dokter dari ruangan itu membuat mereka langsung menghampirinya.
"Bagaimana keadaan mereka dok." Tanya lucy panik.
"Keadaan istrinya baik-baik saja. Hanya pingsan karna syok saja. Namun suaminya...." ucapan dokter itu terpotong karna chris tak sabar mendengarnya.
"Ada apa dengan Mr. Manoban dok...?" Tanyanya panik. Sang dokter menghela nafasnya bersiap akan menjelaskan.
"Mr. Manoban kondisinya sangat parah. Tulang panggulnya patah dan dia mengalami pembengkakan pada otaknya akibat benturan yang terlalu keras. Kami perlu persetujuan untuk melakukan tindakan lanjut pada Mr. Manoban." Jelas sang dokter.
"Lakukanlah dok. Keluarganya semua dikorea dan masih diperjalanan. Adiknya berpesan bahwa lakukan penanganan terbaik untuk beliau apapun itu." Ucap lucy memohon.
"Baiklah, ikut keruangan saya untuk menanda tangani surat persetujuannya." Jelas sang dokter dan mereka mengikuti dokter tersebut.
Somi dan suho kini baru tiba di Rumah Sakit, lucy mengabari mereka yang tentunya berita itu sangat mengejutkan. Kini mereka mengarah kebagian informasi untuk mengetahui ruangan Lim dan Jennie.
"Suster, dimana pasien atas nama Limario Manoban dan Kim Jennie Manoban dirawat..? Mereka korban kecelakaan.!" Tanya somi sudah panik. Tangannya sampai bergetar saking paniknya dengan kondisi sahabatnya itu. Sementara perawat itu langsung mengecek data pasien dikomputernya.
"Atas nama Tuan Limario Mark Manoban dan Nyonya Kim Jennie Manoban ada di IGD, anda bisa masuk disebelah sana, lurus saja dan tepat disebelah kanan ruang IGD nya." Jelas sang perawat mengarahkan somi, dan tanpa mengucap sepatah katapun somi dan suho dengan paniknya langsung menuju kesana.
Disana mereka melihat chris dan lucy duduk dengan wajah cemasnya.
"Lucy, bagaimana keadaan Lim dan Jennie..?" Tanya somi panik. Lucy menghela nafasnya dan menjelaskan pada somi.
"Tuan Manoban masih ditangani didalam, sedangkan Mrs. Manoban sudah diruang rawat." Ucap lucy pelan.
"Apa hyung lim parah sampai dibawa ke IGD..?" Tanya suho penasaran.
"Dokter bilang Mr. Manoban mengalami pembengkakan diotaknya dan patah tulang panggul. Maka dari itu ia butuh penanganan serius." Kali ini chris membantu menjawabnya karna melihat lucy sudah tertunduk lemas.
"Sayang, kamu temui jennie dulu nee. Aku akan menunggu dokter disini." Jelas suho . Somi mengangguk dan mengajak lucy menuju ruangan jennie. Ia menggendong jiyoon juga ikut kekamar rawat jennie.
"Mom, daddy mana..?" Tanya jiyoon. Digendongannya, mata somi berkaca-kaca mendengar ucapan jiyoon.
"Daddymu sedang istirahat nak. Kamu jangan nakal nee. Nanti daddy gak mau ketemu sama kamu kalau nakal." Ucap somi membuat jiyoon mengangguk patuh.
Mereka tiba diruangan rawat jennie, terlihat jennie belum sadarkan diri dan masih terbaring lemah diranjangnya.
"Mommy jen bobo mom..?" Tanya jiyoon lagi melihat jennie yang terbaring diranjang.
"Nee, kamu jangan berisik nee. Mommy jen sedang istirahat." Ucap somi dan kini jiyoon mengangguk patuh. Jiyoon turun dari gendongan somi dan berjalan menuju sofa kamar rawat jennie. Ia duduk sambil menggoyang-goyangakan kakinya, sementara somi dan lucy mendekati ranjang jennie untuk melihat keadaan jennie lebih dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Soul 2
RomanceLanjutan dari cerita jennie dan lim. Setelah menikah, jennie merasa tenang karna ia tak jauh lagi dari limario, suami tercintanya. Namun ternyata setelah pernikahan kebahagiaan yang dia dapatkan tak seperti yang ia bayangkan. Ditambah hadirnya sese...