🍓22

4.8K 367 10
                                    







"Mrs. Manoban, ini waktunya anda makan. Anda makan dulu ya, biar saya bantu." Ucap lucy lembut agar jennie mau makan, pasalnya ini sudah waktunya jennie makan dan minum obat. Namun nyonya manoban itu masih saja keras kepala.

"Aku masih mau menunggu lim. Apa yang dilakukannya sampai sekarang belum juga menemuiku." Ucap jennie pelan. Ia sudah tak bisa marah saking rindunya dengan lim saat ini. Dan juga tentang perasaaanya yang sedari tadi tak tenang soal lim, ia merasa ada yang tidak baik-baik saja pada suaminya itu.

"Aish bagaimana cara agar Mrs. Manoban mau makan...? Aku butuh bantuan Mrs. Douma ini." Batin lucy yang sudah bingung   mencari cara agar jennie mau makan.

Cklek...


Pintu ruangan terbuka, somi masuk dengan kondisi jiyoon tertidur digendongannya. Lucy dan jennie menatap somi yang hendak membawa jiyoon ke sofa untuk menidurkan putri kecilnya itu.

"Somi, biarkan jiyoon tidur disamping ku sini..." ucap jennie menepuk ranjangnya.

"Ah tak usah jen. Nanti kau terganggu." Tolak somi halus.

"Tidak apa-apa. Aku tak merasa terganggu. Kasihan nanti badan jiyoon sakit jika ia tertidur disofa." Somi pun akhirnya membawa jiyoon dan merebahkannya disamping jennie. Jennie memandang jiyoon yang tidur dengan tenang, senyumnya mengembang melihat jiyoon tertidur dan tangannya terulur mengusap lembut kepala jiyoon.

"Jen ini waktunya kau makan. Ayo biar kubantu." Ucap somi sambil mengambil makanan untuk jennie, seketika jennie kembali mengingat lim.

"Somi, apa yang sebenarnya terjadi pada suamiku. Kenapa sampai sekarang dia tak juga kembali..?" Tanya jennie membuat somi bingung harus menjawab apa. Somi melihat lucy namun lucy juga tampak kebingungan.

"Sebentar lagi dia akan kembali jen. Bersabarlah." Ucap somi, jennie memalingkan wajahnya dan tampak air matanya menetes membuat somi dan lucy semakin khawatir.


"Jen...." panggil somi pelan, namun ia tetap tak mau melihat somi.

"Ini sudah 3 jam aku sadar dan lim belum juga menemuiku. Kau tau perasaanku mengatakan ada yang tidak beres padanya. Dia tidak pernah meninggalkanku seperti ini, apapun yang terjadi padaku dia selalu disampingku. Bahkan ketika dia marah pun dia tak pernah menjauhiku...." ucap jennie dengan air matanya yang menetes. Somi dan lucy sebenarnya merasa bersalah. Namun mereka takut jika jennie tau, jennie bisa stress dan mempengaruhi kandungannya.

"Katakan saja apa yang terjadi, apa salah jika aku mengetahui kondisi suamiku...? Apa aku tak berhak mengetahui kondisi suamiku...?" Tanyanya pada somi dan lucy membuat mereka bungkam tak sanggup berbicara.

"Baiklah jen, kau makan dulu. Aku janji setelah makan aku akan memberi tau dimana lim." Ucap somi lalu kembali mengambil makanan jennie dan menyuapkannya.

"Buka mulutmu jen, jangan egois. Anak yang kau kandung juga butuh makanan." Ucap somi hingga akhirnya jennie mengalah. Jennie pun menerima suapan somi dan menghabiskan makanannya.

"Sekarang kau minum obat jen." Ucap somi sambil menyiapkan obat jennie, namun jennie malah memalingkan wajahnya dan air matanya kembali menetes.

"Kumohon jen. Semua ini demi kebaikanmu." Ucap somi hingga jennie akhirnya meminum obatnya. Setelah minum obat, jennie sebenarnya masih menunggu penjelasan lucy dan somi soal keadaan lim. Namun efek obatnya  membuatnya sangat mengantuk dan ikut jiyoon tertidur.






Somi menghela nafasnya melihat jennie, ia sebenarnya tak tega melihat jennie seperti ini. Namun mau bagaimana lagi, mereka juga takut jennie stress dan mempengaruhi kandungannya.

Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang