Keluarga Tuan Kim pagi ini berkumpul dirumah sakit tempat lim dirawat. Jennie sangat menanti moment ini. Dimana pertama kali ia akan melihat lim yang sudah sadar dari komanya. Lim sadar sejak tadi malam dan berhasil melewati masa komanya. Dokter juga mengatakan bahwa kondisi lim sudah lebih baik. Jennie dengan semangat membuka ruang rawat lim dan melihat suaminya baru saja diperiksa oleh dokter
"Appa dan eomma masuk saja dulu temani jennie. Kim dan jisoo nanti menyusul. Kita masuk bergantian." Jelas kim yang tengah menggendong jihoo. Appa dan eomma jennie pun masuk keruangan lim.
"Sayaanng popooo.... momoo kangen.." ucap jennie yang langsung memeluk lim sambil menangis sesegukan. Sementara lim terlihat kebingungan, namun ia membalas pelukan jennie dengan tersenyum tipis.
"Nak pelan-pelan. Suamimu belum sepenuhnya sembuh," ucap appa jennie mengingatkan jennie. Sementara jennie yang mengingat itu langsung mengurai pelukannya dan mengecek kondisi suaminya. Ia menempelkan punggung tangannya pada dahi lim untuk mengecek kondisi suaminya.
"Popoo masih ada yang sakit..? Popoo bilang apa yang sakit hmm..?" Tanya jennie bertubi-tubi, namun ekspresi lim tetap saja sama, masih dengan raut wajah kebingungan. Jennie yang melihat itupun mengerutkan dahinya karna bingung.
"Popoo kenapa...? Popoo gak kangen sama momoo hmm..?" Tanya jennie menatap dalam mata lim. Ia merasa itu bukanlah lim suaminya, ia merasa tatapan lim benar-benar beda. Seperti ada sesuatu yang membuatnya terlihat resah.
"Maaf Nyonya, Tuan Manoban mengalami Amnesia Disosiatif akibat kecelakaan kemarin. Amnesia jenis ini merupakan kondisi ketika pengidap tidak mampu untuk mengingat berbagai informasi pribadi yang bahkan dinilai sangat penting. Jadi untuk saat ini Tuan Manoban tidak bisa mengingat apapun bahkan namanya sendiri." Jelas sang dokter dan membuat mereka semua tercengang.
Kini jennie mendapat jawabannya mengapa tatapan mata lim seperti itu. Jennie tersenyum pada lim dan menggenggam tangannya. Ia menatap mata lim dengan senyuman tulus ia berikan untuk suami tercintanya.
"Nggak apa-apa sayang. Kalaupun kamu gak inget aku, aku yakin dihati kamu gak akan hilang nama aku. Dan juga, baby kita juga akan selalu ada dihati kamu." Ucap jennie membimbing tangan lim untuk memegang perutnya. Ia mengusap-usapkan tangan lim diperut buncitnya sambil tersenyum pada lim.
"Kamu rasain..? Dia mulai bergerak sayang..." ucap jennie pada lim. Lim pun tersenyum dan kini mengangguk kecil.
"Kita mulai semuanya dari awal ya... kita akan buat kehidupan baru yang lebih manis. Kamu Limario Mark Manoban suami Kim Jennie Manoban, dan aku Kim Jennie Manoban istri Limario Mark Manoban. Kamu siap..?" Tanya jennie yang masih menggenggam tangan lim. Lim pun tersenyum dan mengangguk pelan pada istrinya.
"Aku adalah Limario Mark Manoban, suami Kim Jennie Manoban dan Kamu adalah Kim Jennie Manoban, istri tercinta Limario Mark Manoban." Ucap lim sambil menatap mata jennie. Jennie pun tersenyum haru hingga meneteskan air matanya. Sama seperti Tuan dan Nyonya Kim yang juga senang melihat anaknya terlihat bahagia.
"Matanya, wajahnya, pipi mandunya, hidung mancungnya, benar-benar wanita sempurna." Batin lim saat melihat jennie. Ia sangat-sangat mengagumi jennie ketika melihatnya untuk pertama kali.
"Kenapa lihat-lihat hmm..?" Tanya jennie dengan nada manjanya. Sementara lim tersenyum lalu menggeleng pada istrinya.
"Tidak, hanya aku heran saja ada wanita secantik kamu." Ucap lim spontan membuat jennie terdiam membisu. Ia sampai menatap lim tak percaya kalau suaminya bisa menggombal setelah sadar dari komanya.
"Kamu selama koma ada yang ngajarin gombal hmm...?" Tanya jennie dengan mencolek hidung lim membuat suaminya itu terkekeh..
"Ekhhm.. eomma, nampaknya kita menjadi pengganggu disini." Ucap appa jennie melihat anak dan menantunya bermesraan kembali, sementara lim tersenyum kikuk mendengar ucapan mertuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Soul 2
RomanceLanjutan dari cerita jennie dan lim. Setelah menikah, jennie merasa tenang karna ia tak jauh lagi dari limario, suami tercintanya. Namun ternyata setelah pernikahan kebahagiaan yang dia dapatkan tak seperti yang ia bayangkan. Ditambah hadirnya sese...