🍓11

6.8K 424 7
                                    






Setelah seminggu dibali, kini jennie dan lim diperjalanan menuju korea. Mereka sudah tak sabar akan bertemu dengan keluarga disana.

Kondisi kesehatan lim sudah mulai membaik. Demamnya sudah turun dan batuknya juga mulai membaik. Namun sang istri possesive ini masih saja mengkhawatirkan suaminya. Bahkan setiap bangun tidur atau melihat lim, ia selalu mengecek suhu tubuh suaminya yang membuat lim terkekeh.

Sebentar lagi mereka akan mendarat di korea. Jennie yang baru saja bangun beralih membangunkan lim yang sejak tadi juga tertidur karna efek obat yang diminumnya. Ia menempelkan tangannya ke dahi dan leher suaminya memastikan suhu tubuhnya masih normal.

"Boo... bangun sayang, kita udah mau sampai..." ucap jennie dengan lembut sambil mengusap dahi suaminya. Lim masih tak bergeming, ia masih saja betah dialam mimpinya.

"Boo... bangun, ayo kita sebentar lagi sampai..." jennie semakin melembutkan suaranya, ia tak tega membangunkan suaminya dengan kasar melihat wajah suaminya saat tertidur dengan tenang terlihat semakin rupawan. Ia sangat mengagumi wajah suaminya itu. Tangannya terulur mengusap lembut pipi suaminya lalu menciumnya.

"Sayaanggg.... ayo bangun..." ucap jennie kini menciumi seluruh wajah suaminya membuat sang empunya terusik. Perlahan suaminya menggeliat dan mengerjapkan matanya berusaha mengumpulkan kembali nyawanya. Sang istri masih saja menciumi wajah suaminya hingga saat lim membuka mata, pandangannya jatuh kemata kucing sang istri.

Mereka sejenak saling tatap hingga lim mencium singkat bibir istrinya.

"Yang lama dong..." ucap jennie dengan manja. Lim tersenyum lalu mengusap lembut pipi istrinya.

"Kalo lama nanti sampai bawah... emang mau hmm...?" Tanya lim pada istrinya. Sedangkan yang ditanya mengangguk sambil memberikan wink pada suaminya membuat lim semakin gemas.

"Nanti sampai dikorea aja ya. Bakalan lama dan siap-siap kamu nggak bisa jalan." Ucap lim sedikit mengancam. Sementara jennie kembali terdiam, pasalnya ia mengingat bahwa semakin kesini lim semakin kuat diranjang yang sudah ia rasakan.

"Kemarin aja aku tiga kali keluar dia baru keluar. Sial, pasti lim akan menghukumku lagi." Batin jennie mengingat lim yang semakin kuat diranjang. Dan mungkin ancamannya ini bakalan terjadi.

"Kenapa diam hmm..?" Tanya lim lembut. Jennie tersentak dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Anni... ayo boo bentar lagi kita mendarat." Ucap jennie kini bangkit. Lim pun ikut bangkit dan membersihkan dirinya ke kamar mandi.










Kini mereka baru sampai di mansion lim. Ia juga rindu akan suasana mansionnya dan begitu sampai, ia dan istrinya disambut oleh para maid yang sudah berjejer untuk membantu membawakan barang bawaan mereka.

"Selamat sore tuan, nyonya. Biarkan kami membantu membawa barang-barang tuan dan nyonya." Ucap kepala maid pada mereka. Lim dan jennie tersenyum lalu memberikan koper yang dibawa lim pada mereka.

"Tuan dan nyonya ditunggu diruang makan oleh tuan bambam dan nyonya rose." Ucap salah satu maid. Lim dan jennie pun menuju ruang makan yang sudah ada bambam dan rose disana.

"Hyung, nuna... selamat datang.." ucap bambam menghampiri mereka. Mereka pun saling melepas rindu satu sama lain.

"Waah rose, perutmu semakin membesar. Sudah berapa usia kandunganmu hmm..?" Tanya jennie sambil mengusap lembut perut buncit rose.

"23 minggu unnie. Ah dia semakin aktif didalam. Apalagi saat mendengar suara dari luar seperti ini..." ucap rose yang merasakan pergerakan bayinya didalam saat mendengar suara mereka dan saat jennie mengusap perut rose.

Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang