🍓33

5.9K 397 19
                                    





Beberapa hari dirumah sakit, dokter mengizinkan jennie pulang. Dan selama jennie dirumah sakit, lim selalu menemaninya. Ia menjaga jennie dan bayi mereka memastikan agar semuanya baik-baik saja.

Kim juga tak tinggal diam. Ia mengirim bodyguardnya untuk menjaga ruangan jennie dirumah sakit. Trauma masih terasa olehnya sehingga ia sangat mencegah hal buruk terjadi pada mereka.

Lim dan jennie sampai dimansion Tuan Kim dan langsung disambut oleh keluarga mereka disana. Tampak juga bambam dan rose hadir menyambut kedatangan mereka yang baru pulang dari rumah sakit.

"Anyyeong son-ja...." sapa eomma jennie senang. Jennie berjalan sambil menggendong bayinya bergabung dengan keluarga mereka sedangkan lim disampingnya sambil menenteng tas pakaian mereka selama dirumah sakit.

Jennie pun hendak duduk disofa dan dengan sigap lim langsung meletakkan tas ditangannya dan membantu jennie yang hendak duduk.

"Pelan-pelan." Ucapnya memegangi jennie. Sementara jennie melihat lim yang terlihat khawatir langsung tersenyum kearahnya.

"Gwenchana popoo." Ucap jennie lalu duduk di sofa. Keluarga mereka pun terharu melihat kebahagiaan pasangan suami istri itu.

"Apa kau sudah menyiapkan nama untuk jagoanmu lim..?" Tanya kim, mereka semua juga menatap lim menunggu si Young Daddy menjawabnya. Namun yang ditatap malah menatap sang istri yang juga tersenyum kearahnya.

"Kim Keane Manoban." Jawabnya sambil menatap anak lelakinya. Mereka yang mendengar pun mengangguk menyetujui nama itu.

"Kau membawa nama kim pada anakmu lim...?" Kini ayah mertuanya mulai membuka suara.

"Ne appa. Agar kelak dia tau bahwa dia juga lelaki korea bermarga Kim." Ucap lim. Jennie pun tersenyum menatap suaminya itu. Mereka berbincang sambil menikmati cemilan yang disuguhkan Tuan Kim.

"Ah, bagaimana jika nanti malam kita pesta barbeque merayakan kepulangan jennie..?" Usul kim. Mereka semua juga mengangguk menyetujui usul kim.

"Appa setuju kim." Ucap appa jennie.

"Kalian menginap saja bam. Jangan pulang malam. Kasihan woojin masih kecil." Pesan eomma jennie pada bambam mengingat woojin juga masih berusia enam bulan.

"Nee eomma." Ucap bambam. Tampak disitu jihoo bermain dengan woojin yang masih duduk dikereta bayi. Sepertinya ia senang mendapat teman baru.

"Lim, bawa jennie dan jagoanmu istirahat nee. Jennie pasti lelah sepulang dari rumah sakit." Ucap eomma jennie mengingatkan. Lim pun mengangguk dan membawa jennie masuk kekamar mereka.

"Pelan-pelan sayang.." ucapnya sambil membantu jennie berjalan. Jennie tersenyum mendapat perlakuan manis dari suaminya. Ia benar-benar bahagia lim kembali memanjakannya dan tak berperilaku kasar lagi pada jennie. Lim membuka pintu kamar yang sebelumnya sudah ditunjukkan jennie dan membawa sang istri serta anaknya masuk.

Dilihat lim dengan seksama isi kamar jennie, yang didalam ternyata sudah disediakan keranjang bayi untuk jagoannya dan yang paling menarik perhatiannya adalah foto pernikahan dengan ukuran besar yang terpajang disamping ranjang tidur mereka.

"Popoo kenapa..?" Tanya jennie pada lim yang masih diam didepan pintu kamar mereka. Lim langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya.

Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang