🍓14

7.2K 439 13
                                    


Flashback...

Dokter Hye-sun memeriksa kondisi jennie, setelah beberapa saat ia pun selesai memeriksa jennie.

"Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini karna efek morning sickness yang biasa dialami ibu hamil. Saya akan beri obat untuk mengurangi mualnya dan vitamin agar kandungannya tidak lemah." Ucap dokter Hye-sun membuat jennie juga jisoo kaget bukan main.

"Aa.. apa dok, aku... aku hamil..?" Tanya jennie yang masih kaget. Dokter Hye-sun mengerutkan dahinya heran. Ia mengira jennie sudah tau bahwa ia hamil.

"Maaf Ny. Manoban, saya kira anda sudah mengetahui bahwa anda sedang mengandung." Ucap dokter dan jennie masih saja diam, ia senang bukan main mendengar berita ini. Ini memang sesuatu yang diidamkannya dan juga lim.

"Saran saya, anda harus segera konsultasi ke dokter kandungan. Memang usia kandungannya baru 2 minggu, namun jika anda berkonsultasi dengan dokter kandungan, anda bisa tau perkembangan janinnya." Jelas dokter Hye-sun dan jennie yang mendengar itu mengangguk mengerti.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi. Jangan lupa banyak istirahat dan diminum vitaminnya ne.. juga jangan terlalu stress. Itu tak baik untuk perkembangan janinnya." ucap dokter Hye-sun lau berpamitan pada jennie dan jisoo.

"Terima Kasih dokter." Ucap jennie dan dokter Hye-sun mengangguk. Dokter Hye-sun pergi meninggalkan kamar jennie.

Jennie masih terdiam tak menyangka jika ia hamil. Ia fikir lim pasti sangat senang mendengar kabar ini.

"Jaga kesehatanmu jen, jangan makan sembarangan lagi. Makanlah makanan yang sehat karna sekarang sudah ada bayimu didalam." Ucap jisoo mengingatkan jennie. Jennie menoleh pada jisoo dan langsung mengangguk mendengarkan ucapan unnienya.

Ia ingin memberi kabar pada lim bahwa ia kini tengah hamil. Lim pasti akan senang fikirnya mendengar kabar baik ini.

"Unnie, lim kemana..?" Tanya nya tiba-tiba membuat jisoo berhenti memainkan ponselnya.

"Kenapa kau mencarinya..? Bukankah kau tadi yang mengusirnya." Tanya jisoo ketus. Jennie pun mendengus kesal mendengar ucapan jisoo.

"Aku tadi hanya tak ingin melihat wajahnya. Aku kesal dengannya." Ucap jennie. Sementara jisoo mengerutkan dahinya heran.

"Kau yang mengusirnya, sekarang kau yang sibuk mencarinya. Dia sudah pulang ke florida." Jawab jisoo santai membuat jennie kaget. Mengapa lim tega meninggalkannya sendiri, padahal ia tak ingin lim pergi.

Lalu tadi mengapa menyuruh pergi..?

Entahlah, yang pasti kini jennie sudah menangis mendengar lim pulang ke florida tanpa membawanya yang berstatus sebagai istrinya. Kini fikirannya sudah kalut. Ia segera mengambil tasnya dan beranjak pergi membuat jisoo heran.

"Mau kemana jen..?" Tanya jisoo panik.

"Aku mau pulang ke florida menyusul lim." Jawabnya sambil berjalan.

"Haish kau harus ingat kondisimu jen. Sudah ayo biar unnie antar saja." Ucap jisoo. Jennie menoleh pada jisoo dan menatapnya dengan tajam.

"Aku mau pulang ke florida unnie. Bagaimana bisa unnie mengantar..?" Tanya jennie lagi.

"Aku mengantarmu kemansion lim dulu sebelum kebandara. Bukankah kau harus bersiap.?" Ucap jisoo. Jennie pun terdiam memikirkan ucapan jisoo. Sementara jisoo tersenyum evil melihat jennie.

"Tadi saja kau usir dia. Sekarang kau sibuk mencarinya." Ucap jisoo dalam hatinya

Flashback End









Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang