🍓19

5.3K 370 36
                                    












Jennie, lim dan lucy melahap makan siang bersama. Beruntung jennie membawa bekal cukup banyak membuat lucy bisa makan siang bersama mereka.

Mereka telah selesai menyantap makanannya dan Lim kini merasa berhutang budi pada lucy.

"Terima kasih lucy. Kau tadi sudah menolongku." Ucap lim pada lucy. Lucy hanya tersenyum lalu mengangguk pada lim.

"Yes Mr. Manoban. Aku mengerti dengan posisi anda tadi." Balas lucy sopan. Sementara jennie tak mengerti dengan pembicaraan mereka.

"Menolong apa popoo..?" Tanya jennie penasaran.

"Ada toxic tadi. Dan lucy menolongku untuk membuatnya enyah." Jawab lim yang jennie sebenarnya masih bingung apa maksudnya.

"Bagaimana masakanku lucy..? Enak..?" Tanya jennie pada lucy. Lucy tersenyum sambil memberikan 2 jempolnya untuk jennie.

"Enak sekali Mrs. Manoban. Ternyata anda sangat ahli memasak." Puji lucy yang memang merasakan masakan jennie enak.

"Ah tapi masih lebih jago suamiku jika urusan memasak." Kini malah jennie memuji lim. Lim pun tersenyum manis kearah jennie.

"Popoo kenapa tzuyu tadi tiba-tiba pergi tadi..?" Tanya jennie, lim hanya menggidikkan bahunya.

"Tak tau. Mungkin dia kebelet pipis." Jawab lim asal. Jennie pun mencubit perut lim membuat lim meringis.

"Awh, sakit sayang." Ucap lim sambil mengusap perutnya.

"Biarin. Asal aja sih kalo ngomong." Ucap jennie yang kini sudah tertawa melihat penderitaan suaminya. Lucy pun jadi tersenyum melihat keharmonisan keluarga bosnya itu.

"Maaf Mr. Manoban dan Mrs. Manoban, saya permisi dulu. Terima Kasih atas makan siangnya." Ucap lucy yang ingin pamit memberi ruang untuk bosnya berdua.

"Yah lucy, jam makan siang kan masih lama lagi." Ucap jennie.

"Maaf Mrs. Manoban, tapi saya akan menjumpai teman sebentar. Saya permisi dulu." Ucap lucy membuat jennie dan lim mengangguk.



Kini tinggallah pasangan suami istri itu didalam ruangan lim. Lim tersenyum pada jennie lalu menepuk pahanya, jennie yang mengerti langsung duduk dipangkuan suaminya. Lim mengusap sayang rambut jennie lalu tangannya menggenggam tangan istrinya dan mengecup punggung tangan jennie berkali-kali.

"Popoo masih banyak kerjaan..?" Tanya jennie,

"Hmm..." jawab lim singkat karna masih sibuk menghirup leher istrinya. Wanginya sangat lim sukai karna menurutnya aroma tubuh istrinya membuatnya tenang.

"Popoo jangan digituin gelii..." jawab jennie sambil mencoba menyingkirkan kepala suaminya. Namun lim semakin menggodanya dengan menggigit pelan leher istrinya.

"Popoo jangan jadi vampire..." ucap jennie sambil tertawa. Lim menghentikan aktifitasnya sambil tertawa dan mencium pipi istrinya.

"Popoo, momoo gak jadi deh beli boneka barbienya." Ucap jennie tiba-tiba, lim menaikkan satu alisnya heran.

"Wae..?" Tanyanya

"Momoo mau mobilan remote control. Tadi momoo liat di iklan kayaknya keren." Jelasnya membuat lim semakin heran.

"Apa benar aku harus menjual tv dimansion...? Jangan sampai jennie melihat iklan yang macam-macam dan dia ingin memilikinya seperti lumba-lumba." Batin lim. Ia semakin bingung dengan ngidam jennie yang tiap liat sesuatu diiklan, dia juga ingin memilikinya.

"Popoo denger gak sih..?" Jennie mulai kesal. Lim sampai kaget dibuatnya.

"Dengar sayang. Cuma heran aja momoo kok pengen mobil remote control. Yaudah nanti kita beli ya." Ucap lim lembut membuat jennie mengangguk paham.

Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang