🍓40 (Bonus Chapter)

5.8K 370 58
                                    







"Ayo sayang... kita berangkat..." ucap ayah beranak dua itu. Sang anak pun patuh mengikuti instruksi sang ayah untuk masuk ke mobil. Tak lama, sang istri menyusul sang anak sambil membawa tas besarnya.

"Tak adakah niatanmu untuk membantu istrimu yang sedang kesusahan ini kim han...?" Tanya jisoo menyindir kim yang hanya berdiri didepan pintu mobil. Kim langsung berlari kecil beralih membawakan tas jisoo sebelum sang istri mengamuk.

Setelah selesai, ia pun ikut masuk ke mobil dan melajukan mobilnya menuju mansion Lim.

Baru saja mobil itu melaju meninggalkan mansionnya, kembali terulang peperangan sengit kedua anaknya untuk memperebutkan mainan.

"Hyung, minho pinjam..." rengek sang adik, namun sang kakak tak berniat meminjamkannya.

"Kau ambil saja yang lain. Hyung mau main ini." Tolaknya dan sang adik tetap menginginkan mainan yang sama.

"Minho mau itu hyung." Rengeknya lagi dan lagi-lagi jihoo tak memberikannya.

"Pinjamm..."

"Nggak.!"

"Pinjamm hyung.."

"Eng.gak.!" Ucapnya penuh penekanan. Sementara kim yang mendengar itu sudah pusing.

"Babe..." panggil kim pelan, jisoo pun berdecak sebal lalu menoleh kebelakang melihat anak-anaknya bertengkar.

"Minho, jihoo, lepasin mainannya atau mommy buang dari jendela.!" Ucap jisoo membuat sang anak terdiam... Jihoo pun mengalah dan memberikan mainan itu pada jisoo. Jisoo menyimpannya dan memberikan mereka dua kotak susu kemasan sebagai gantinya.

"Cha, lebih baik anak mommy yang tampan minum susu supaya semakin tampan." Ucap jisoo memberikan mereka susu kemasan. Tampak jihoo dan minho terdiam menikmati susu kemasannya.

"Istriku hebat." Ucap kim mengacungkan jempol pada sang istri membuat jisoo menanggapinya dengan malas.

Ya, kini kim dan jisoo sudah dikaruniai dua orang putra yang tampan. Anak pertamanya bernama Kim Jihoo Hannmethanoon yang berumur 7 tahun. Sedangkan sang adik yang bernama Kim Minho Hannmethanoon berumur 4 tahun.

Memiliki dua anak lelaki memang membuat pusing, apalagi kedua anaknya gemar sekali bertengkar. Jisoo hanya berharap jika besar nanti anak-anaknya tidak seperti kim yang hobi berkelahi dan playboy.











"Oppa, jiwoo punya coklat. Oppa mau..?" Tanya jiwoo, gadis kecil berpipi chubby itu pada sang kakak. Oppanya mengangguk lalu diberikan oleh jiwoo coklat ditangannya.

"Terima Kasih adik cantik." Ucap sang kakak dan langsung diacungi jempol oleh adik kecilnya. Sementara bambam yang melihat keakraban kakak beradik itu hanya bisa tersenyum bangga.

"Oppa aja yang dikasih coklat. Appa nggak dikasih nih..?" Tanya bambam pada jiwoo. Jiwoo mengecek tas makanannya lalu menggeleng pada bambam.

"Mianhe appa. Coklat jiwoo habis. Nanti beli lagi ya buat key oppa dan ruby unnie." Ucap jiwoo dan langsung diangguki oleh bambam.

"Yuk berangkat." Ucap rose yang baru saja keluar kamarnya. Bambam mengajak anak-anaknya yang masih bersantai disofa untuk bergegas naik ke mobil.

"Semua perlengkapan yungmin sudah dibawa chagi.?" Tanya bambam pada rose.

"Sudah sayang, tapi coba cek lagi. Takutnya ada yang tertinggal." Ucap rose sambil menunjuk tas bayinya. Bambam pun mengecek satu persatu isinya memastikan bahwa semuanya telah dibawa.

Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang