🍓12

6.3K 427 27
                                    

Jennie bangun dari tidurnya saat merasakan kram dibagian perutnya. Ia pun hendak bangkit dari ranjang namun merasakan perutnya yang kram semakin menjadi. Ia duduk sejenak sambil meringis memegang perutnya.

Ketika mencoba bangkit lagi, ia kembali merasa nyeri dibagian vaginanya.
"Aish, kenapa badanku jadi sakit semua..? Ini semua pasti ulah lim." Ucapnya kini mencoba membalikkan badannya menghadap lim yang masih betah dialam mimpinya.

"Boo... bangun, tolongin aku..." ucap jennie lirih. Ia masih merasakan nyeri dibagian sensitifnya.

"Boo bangun ih... sakitt boo.." ucap jennie. Sementara lim mulai mengerjapkan matanya dan langsung melihat jennie yang sudah meringkuk. Ia langsung bangkit dan cepat mendekati jennie.

"Sayang, sayang kamu kenapa..?" Ucap lim panik melihat jennie meringis kesakitan.

"Ini sakiitt.. yang ini juga.." ucapnya menunjuk kearah sensitifnya dan perutnya. Sementara lim panik kini memakai cepat bajunya. Ia menutup jennie yang naked dengan selimut lalu ia pun beranjak ke dapur. Beberapa saat kemudian lim kembali membawa sebaskom air dingin dan handuk kecil. Ia mengunci pintu kamar dan mulai membuka selimut jennie.

Ia meregangkan paha jennie dan membuka bibir vaginanya, ia pun mendekatkan wajahnya kebagian sensitif jennie dan melihat bagian sensitifnya yang nyeri.

Sementara jennie mulai menggigit bibir bawahnya menahan desahannya yang hampir lolos.

"Nggak lecet... tapi kok sakit ya..?" Batin lim. Ia pun mulai membasahi handuk tadi dengan air dinginnya lalu membasuh bagian kewanitaan jennie. Ia membersihkan bagian kewanitaan sang istri lalu mengompresnya dengan handuk yang lain.

Selagi masih dikompres ia pun bangkit dan duduk disebelah jennie.

"Sayang, maaf ya.. aku janji nggak gini lagi..." ucap lim kini mengusap lembut pipi jennie. Sementara jennie sudah memalingkan wajahnya melihat lim didepannya. Rasa kesalnya entah kenapa muncul ketika melihat suaminya.

Diotaknya juga berputar kata-kata lim 'janji nggak gini lagi.!' Apa berarti setelah ini lim tak mau bercinta dengannya lagi..? Oh ayolah... mana bisa jennie hidup tanpa churros suaminya. Begitu pula lim, mana bisa ia hidup tanpa sentuhan lembut istrinya.

"Jadi setelah ini kamu nggak mau berhubungan lagi sama aku..?" Tanya jennie ketus. Sementara lim heran kini mengerutkan dahinya...

"Aa... anni sayang... aku cuma nggak mau kamu sakit kayak gini lagi." Jawab lim dengan lembut.

"Trus begitu caranya..? Tidak mau melakukan lagi..? Gimana caranya aku hamil kalo nggak ngelakuin." Tanya jennie dengan tatapan tajamnya. Sementara lim diam saja melihat istrinya kini mode macan.

"Ok fix. Aku nggak boleh nyela ucapannya." Batin lim. Ia memilih diam tanpa menjawab ucapan jennie.

"Hhuueekk...." Jennie tiba-tiba mual. Lim yang tadinya diam kini mulai panik. Tanpa izin jennie ia langsung  menggendongnya dan membawanya ke kamar mandi. Lim langsung menurunkan jennie di depan wastafel lalu memijat pergelangan tangan istrinya.

Sementara jennie yang mual mencoba memuntahkan isi perutnya, namun tak ada yang keluar. Lim terus memijat pergelangan tangan istrinya.  Ia melakukan pemijatan pada titik akupresure untuk melancarkan peredaran darah istrinya dan mengalirkan energi positif agar mual pada istrinya bisa berkurang.

Sejenak jennie mulai merasa lega. Lim pun langsung menopang tubuh jennie, ia kemudian menggendong sang istri lalu membawa jennie ke dalam bathup.

"Kamu aku mandiin ya sayang... biar segeran badannya." Ucap lim dengan lembut kini mulai mengusap tubuh istrinya.  Ia pun memandikan istrinya dengan lembut agar jennie merasa segar kembali. Hanya mandi, tak ada yang lain lagi selain mandi. Istrinya hanya pasrah, padahal hatinya sangat kesal dengan suaminya.




Perfect Soul 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang