Perumahan Komplek Pelita Indah. Blok A. Pukul 07.00 Pagi. Jakarta Utara.
"Allaahummagh firlii wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabur rahiim."
"Ya Allah, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sungguh Engkau adalah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Aku mengucapkan doa setelah sholat Sunnah Dhuha tadi sebanyak 100x. Sebagaimana dalam hadits dari Aisyah radhiallahu'anha:
صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الضحى، ثم قال: "اللهم اغفر لي، وتب علي، إنك أنت التواب الرحيم" حتى قالها مائة مرة
"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah shalat dhuha, kemudian membaca doa: /Allaahummagh firlii wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabur rahiim/ (Ya Allah, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sungguh Engkau adalah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang). Beliau ucapkan ini 100x" (HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no. 219, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrad)
Setelah itu, aku mengucapkan kata Aamiin. Aku melepaskan mukenaku setelah melaksanakan sholat Sunnah Dhuha sebelum berangkat bekerja di restoran. Hari ini aku masuk shift pagi sampai jam 16.00 sore.
"Afrah. Ayo sarapan dulu."
Suara ajakan Bunda membuatku menoleh kearah beliau. Bunda masih memakai celemeknya berwarna hijau. Aku hanya mengangguk dan segera duduk di kursi meja makan.
"Hari ini kamu pulang jam berapa nak?"
"Insya Allah jam empat sore Bun. Ada apa?"
"Cuma mau bilang. Habis magrib insya Allah ada acara syukuran tetangga sebelah."
"Acara syukuran?" Aku mengerutkan dahiku. "Ada yang baru pindah rumah ya Bun?"
Bunda mengangguk. "Iya. Orangnya baik. Ramah. Sudah tiga kali Bunda ketemu sama mereka. Lebih tepat saat Bunda beli sayur sama tukang sayur keliling didepan rumah kita.."
"Jadi Bunda belanja sayur sambil mengobrol? Gak bergosipan kan Bun?"
"Hush! Kamu ini ada-ada saja. Bunda gak begitu."
Lalu aku terkekeh geli. Bunda sudah memegang sepiring rainbow cake kesukaanku. Namun sebelum terhidang didepan mataku, Bunda kembali menghindar dan memasukannya lagi kedalam kulkas.
Aku panik. "Bun.. ah itu kan rainbow cake kesukaan Afrah. Afrah minta." rengekku pada Bunda.
"Gak boleh. Mie sayurmu saja belum habis. Jangan begitu Afrah. Tidak baik. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Makan dan minumlah kalian dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan" (QS. Al-A'raf, Ayat 31)
"Tapi bolehkan rainbow cakenya buat isi bekal Afrah nanti di jam istrirahat tempat kerja?"
Bunda mengangguk dan tersenyum kearahku. "Iya sayang tentu. Cepat habiskan sarapanmu ya. Jangan sampai telat bekerja apalagi korupsi waktu."
"Iya Bun."
"Asalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam. Masuk." salam Bunda dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomanceFikri Azka menyukai Devika sejak lama dan berniat menikahinya di masalalu. Pernikahan mereka akan berlangsung dalam waktu dekat. Tapi sayangnya, Allah berkehendak lain. Devika meninggal saat kecelakaan mobil yang di kemudikan oleh Reva, sahabat Fikr...