Perumahan Komplek Pelita Indah. Pukul 14.00 siang.
Satu hari telah berlalu. Bayangan kejadian di malam itu setelah melihat Pak Fikri dan Fara mengobrol singkat di teras rumah membuat hatiku resah.
Aku tidak mengerti ada apa dengan diriku. Hatiku rasanya tidak nyaman. Perasaanku tidak tenang. Melihat Pak Fikri dan Fara membuatku tidak suka.
Ya Allah. Hamba kenapa? Apakah ini yang dinamakan cemburu?
Tapi, untuk apa aku cemburu di malam itu? Pak Fikri bukan siapa-siapaku. Mahram juga bukan. Untuk apa aku cemburu? Fara dan Pak Fikri sudah di jodohkan. Aku tidak boleh ada diantara mereka.
Aku memilih duduk. Menahan rasa amarah dan emosi yang menyesakkan didada. Selama 29 tahun aku tidak pernah mengenal kata Pria. Cinta. Dan cemburu. Aku hanyalah anak rumahan yang menghabiskan waktu dengan Bunda.
Begitu aku mengenali dan membiasakan diri didunia luar, segala macam permasalahan hadir satu per satu. Terutama soal hatiku.
Aku memilih berbaring diatas tempat tidurku yang berwarna tosca ini. Aku penyuka warna cerah dan warna pelangi. Didepan mataku itu semua sangatlah indah. Tapi sayangnya keindahan ini tidak mempengaruhi mood hatiku.
Aku berusaha untuk tidur. Aku memejamkan kedua mataku rapat-rapat. Dalam gelapnya bayangan di mataku saat ini aku membayangkan rainbow cake. Pelangi. Kuda poni. Warna merah pagar tetangga yang di cat tadi pagi. Warna kuning kunyit bumbu milik Bunda didapur. Warna hijau rumput tetangga. Warna biru iris biru mata Pak Fik-
Ya Allah....
Akhirnya aku terbangun lagi. Aku memukul-mukul wajahku dengan bantal empuk ini. Rasanya aku ingin guling-guling diatas tempat tidur agar bayangan Pak Fikri dan Fara bersama itu menghilang.
Lalu aku melemas lagi. Aku terdiam. Aku meraih tasbih. Berdzikir dengan khusyuk agar penyakit hati ini segera hilang dengan cara mengingat Allah.
Sebagaimana telah dikatakan dengan jelas oleh Allah swt di dalam Al Quran :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'du : 28)
🥀🥀🥀🥀
Restoran Keluarga Delicious by Fikri. Pukul 13.00 siang.
Jam istirahat pun berlangsung. Saat ini aku menikmati cemilan cenil singkong pelangi buatan Bunda. Aku tidak pernah membawa bekal makanan berat dari rumah karena aku lebih suka cemilan berwarna-warni seperti ini.
Aku duduk dengan santai sambil memakan cenil-cenil lezat ini dengan perlahan di balik cadar yang aku kenakan. Lokasi istirahat para karyawan terletak di bagian belakang restoran dan lebih tepatnya di area ruangan loker. Ruangan ini cukup nyaman. Sudah disediakan meja dan kursi. Disampingnya juga ada mushola.
"Afrah?"
Aku menoleh ke samping. Tiba-tiba Ayah datang dengan ciri khas memakai celemek dan seragam kokinya.
"Ayah? Ada apa?"
Aku berniat berdiri dari duduk tapi Ayah menyuruhku untuk duduk. Ayah pun memilih duduk di hadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
Любовные романыFikri Azka menyukai Devika sejak lama dan berniat menikahinya di masalalu. Pernikahan mereka akan berlangsung dalam waktu dekat. Tapi sayangnya, Allah berkehendak lain. Devika meninggal saat kecelakaan mobil yang di kemudikan oleh Reva, sahabat Fikr...