40. Afrah : Sabar Atas Ujian Allah

24.6K 2.3K 238
                                    

****

Apartemen Casanova. Pukul 11.00 siang. Jakarta Utara.

"Ya Allah. Sesungguhnya hamba begitu merindukan suami hamba. Sesungguhnya hamba mencintainya karena Allah. Sesungguhnya hamba sangat mengkhawatirkannya."

"Ya Allah. Bila hamba adalah seorang istri yang tidak dicintainya, bukakan lah pintu hatinya untuk bisa menerima hamba dengan ikhlas."

"Hanya Allah yang bisa membuatnya mencintai hamba dengan ikhlas. Hanya Allah yang bisa menuntunnya kejalan yang benar. Hanya Allah yang bisa melindunginya dari hal-hal keburukan."

"Ya Allah, lindungilah Mas Fikri dari segala fitnah dan perzinahan. Sesungguhnya hamba tidak ingin dia tergelincir dari kemaksiatan dan perbuatan dosa."

"Ya Allah. Jadikanlah dia pasangan hidup yang bersatu dengan hamba sampai kesurga serta lindungilah kami dari siksa kubur dan siksa api neraka. Aamiin."

Hujan turun dengan deras diluar sana. Disaat sebagaian orang mengeluhkan saat hujan turun, tanpa mereka sadari, mereka sudah mengeluhkan bahwa Rahmat Allah sedang turun ke muka bumi. Karena itu, aku tidak ingin membuang kesempatan itu dengan berdoa dan berharap kepadaNya.

Hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.

Setelah mengucapkan kata Aamiin, air mata dipipiku sejak tadi tidak berhenti. Hatiku benar-benar terasa pilu.

Apakah cinta sesakit itu?

Jika ujian dari Allah akan membuatku bersabar dan memperoleh kebahagiaan tak terduga dariNya suatu saat, maka dengan ikhlas aku akan melaluinya sekalipun akan membuatku menangis.

Allah menyukai orang-orang yang bersabar.

Allah mencintai orang-orang yang bersabar.

Dan Allah tahu bahwa aku salah satu hamba Allah yang mampu dalam melalui ujian ini. Salah satu ujian cinta yang tidak pernah aku alami sebelumnya.

Agar aku merasa tenang, aku memilih duduk di sofa ruang tamu dengan menonton Lcd didepan mataku.

"Asalamualaikum."

Suara derap langkah kaki membuatku menoleh kearah pintu. Mas Fikri akhirnya tiba setelah....

Ntah kenapa hatiku sesak. Aku berusaha menahan air mataku agar tidak tumpah. Mas Fikri akhirnya tiba di apartemenku ini setelah bersama Fara.

"Wa'alaikumussalam Mas."

Aku pun berdiri dari dudukku. Dengan perhatian aku menyambut kedatangannya. Kucium punggung tangannya lalu aku menarik pergelangan tangan Mas Fikri untuk duduk di sofa.

"Diluar hujan Mas. Afrah buatkan teh hangat."

Aku tidak menunggu respon darinya. Aku pun langsung menuju dapur sampai akhirnya aku kalah. Air mataku tumpah dipipiku. Seorang pria yang menjadi kepala rumah tangga ini baru saja pulang dari bekerja. Bekerja seharian penuh dan melakukan lembur namun mendapati kenyataan pahit ada wanita lain disana.

Dia datang dan menungguku membuatkan minuman untuknya. Setelah apa yang aku lihat, apakah aku sanggup dengan semua ini?
Jika saja aku adalah seorang hamba yang tidak mengingat Allah dan ujianNya, maka aku akan hancur.

Ana Uhibbuka FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang