Tiba di acara undangan, Prima tampil dengan rapi. Kemeja batik, celana panjang, dan rambut yang diberi gel sedikit.
Setelah memilih menu hidangan, Prima duduk di kursi pojokan. Sendirian. Ia mulai menyantap hidangan yang ia pilih di piringnya. Sesekali ia memandang sekitar.
Selain diriku, adakah tamu lainnya yang datang sendirian?
Sesaat Prima hampir tersedak dikarenakan tepukan cukup keras di bahunya. Itu adalah Pandu, teman Prima sewaktu TK.
"Eh, Bro. Assalamu'alaikum," sapa Pandu.
"Wa'alaikumussalam. Eh, Ndu. Apa kabar? Duduk di mana tadi?"
"Alhamdulillah, kabarku baik. Aku duduk di belakang sana bareng teman-teman. Kamu sendirian aja?"
"Iya, mau ajak siapa lagi?"
"Eh. Belum nikah juga kamu?"
"Belum. Hilal belum nampak. Hehehe."
Hehehe adalah ungkapan meanless. Tanpa arti apa-apa.
"Buruan nikah, Prim. Istriku aja udah hamil. Hamil anak kelima."
Lancar banget, Ndu! "Oh, alhamdulillah. Sukses ya, jadi Ayah."
"Thanks, Bro."
Pandu kemudian pamit hendak pulang. Tinggallah Prima sendiri lagi.
👫
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAVELPRIM [TAMAT]
Novela JuvenilHighest rank 🏆 #1 novelhumor (11/1/2021) "Gue mau ajak lo pergi ke India!" ujar Prima pada sepupunya, Bagas. "Serius? Alhamdulillah, ya Allah. Nggak sia-sia gue lulus dari akademi bahasa asing, akhirnya bisa juga ke negeri nehi-nehi," ucap Bagas. P...